Polisi Tegaskan Penyelidikan Kasus Kecelakaan Libatkan Anak Petinggi Polri Sesuai Prosedur
Pemakaman Syamil (18), korban tewas dalam kecelakaan di Pasar Minggu diduga melibatkan anak petinggi Polri. (dok. Keluarga korban)

Bagikan:

JAKARTA - Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu menegaskan bila pihaknya dalam menangani kasus kecelakaan yang diduga ditabrak pengemudi Mercedes Benz (Mercy) sudah sesuai prosedur.

Diketahui, insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan pengendara motor, Syamil meninggal dunia karena diduga ditabrak anak pejabat polri di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12 Maret.

“Sesuai prosedur dong,” kata Bayu saat dikonfirmasi, Minggu, 2 April.

Bayu juga mengakui bila pengemudi mobil Mercy yang menabrak itu memang anak anggota polisi. Namun, ia tidak ingin berspekulasi apakah ayahnya seorang pejabat polri.

Ia hanya memastikan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara peristiwa kecelakaan itu diakibatkan karena pengendara motor diduga menerobos lampu merah.

“Saya nggak tahu batasan anak petinggi Polri. Yang jelas anak polisi betul. Kasusnya seksi karena itu anak polisi sebetulnya. Tapi gini, saya nggak bicara itu anak polisi atau siapa. Kita bicara fakta yang ada di lapangan. Kalau mas mau bicara siapa yang menyebabkan kecelakaan, yang terobos lampu merah,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga korban tewas dalam kecelakaan yang diduga melibatkan anak petinggi Polri bakal melapor ke Divisi Propam Mabes Polri besok Senin, 3 Maret.

N, kakak almarhum Syamil (18), bakal melaporkan dugaan memberikan keterangan tidak sesuai fakta di lapangan oleh anggota Polres Metro Jakarta Selatan.

“Iya hari Senin (3 April) mungkin mau ke Propam Mabes (Polri). Jadi ada salah satu anggota yang buat laporan itu (di TKP kecelakaan) tidak sesuai fakta. Banyak kejanggalan," kata N saat dikonfirmasi, 2 April.

N merinci keterangan anggota Polres Metro Jakarta Selatan yang akan dilaporkannya membuat laporan tidak sesuai fakta di lapangan seperti korban mengalami luka-luka hingga status Syamil disebut mahasiswa.

“Laporan itu (dijelaskan) bahwa Syamil hanya luka-luka dirawat RSUD. Syamil sebagai mahasiswa. Sedangkan Syamil masih seorang pelajar, Syamil sudah meninggal dunia di tempat, itu sudah nggak jelas banget,” ucapnya.

“Maksudnya buat laporan saat itu nggak sesuai. Sedangkan yang dilihat langsung dengan orang yang meninggal di tempat dengan yang luka-luka jauh banget,” sambungnya.