JAKARTA – Kepolisian diminta transparan dalam menungkap kasus kecelakaan yang menewaskan seorang remaja laki-laki bernama Syamil (18) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebab, kasus tersebut melibatkan anak petinggi Polri sebagai pengemudi mobil Mercedes Benz.
“Tolong para penegak hukum bisa lebih transparan menyampaikan ini. Jika itu benar katakan benar, jika salah, maka katakan salah,” kata Nurhayati kepada wartawan, Senin 3 April.
Nurhayati juga meminta kepada penegak hukum untuk mengusut kasus ini hingga tuntas, meski terduga pelaku merupakan anak petinggi Polri. Ia berharap polisi bisa meneggakkan kasusnya secara adil.
“Saya ingin semua ini bisa berjalan sesuai dengan prosedur yang benar, saya ingin ini satu kebenaran terungkap, saya ingin diselesaikan sampai tuntas. Jangan karena kami orang kecil. Kami ingin bisa diperlakukan adil. Siapapun orang itu, anak petinggi siapapun,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando menegaskan bila pihaknya dalam menangani kasus kecelakaan yang diduga ditabrak pengemudi Mercedes Benz (Mercy) sudah sesuai prosedur.
“Sesuai prosedur,” kata Bayu saat dikonfirmasi, Minggu, 2 April.
BACA JUGA:
Bayu juga mengakui bila pelaku yang menabrak itu memang anak anggota polisi. Namun, ia tidak ingin berspekulasi apakah ayahnya seorang pejabat polri.
Ia hanya memastikan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara peristiwa kecelakaan itu diakibatkan karena pengendara motor diduga menerobos lampu merah.
“Saya nggak tahu batasan anak petinggi Polri. Yang jelas anak polisi betul. Kasusnya seksi karena itu anak polisi sebetulnya. Tapi gini, saya nggak bicara itu anak polisi atau siapa. Kita bicara fakta yang ada di lapangan. Kalau mas mau bicara siapa yang menyebabkan kecelakaan, yang terobos lampu merah,” ucapnya.