Bagikan:

JAKARTA - Keluarga korban tewas dalam kecelakaan yang diduga melibatkan anak petinggi Polri bakal melapor ke Divisi Propam Mabes Polri besok Senin, 3 Maret.

N, kakak alamarhum Syamil (18), bakal melaporkan dugaan memberingan keterangan tidak sesuai fakta di lapangan oleh anggota Polres Metro Jakarta Selatan.

“Iya hari Senin (3 April) mungkin mau ke Propam Mabes (Polri). Jadi ada salah satu anggota yang buat laporan itu (di TKP kecelakaan) tidak sesuai fakta. Banyak kejanggalan," kata N saat dikonfirmasi, 2 April.

N merinci keterangan anggota Polres Metro Jakarta Selatan yang akan dilaporkannya membuat laporan tidak sesuai fakta di lapangan seperti korban mengalami luka-luka hingga status Syamil disebut mahasiswa.

“Laporan itu (dijelaskan) bahwa Syamil hanya luka-luka dirawat RSUD. Syamil sabagai mahasiswa. Sedangkan Syamil masih seorang pelajar, Syamil sudah meninggal dunia di tempat, itu sudah engga jelas banget,” ucapnya.

“Maksudnya buat laporan saat itu engga sesuai. Sedangkan yang diliat langsung dengan orang yang meninggal di tempat dengan yang luka-luka jauh banget,” sambungnya.

Kronologis

N menjelaskan kejadian itu bermula saat adiknya Syamsil bersama temannya, Bayu, berboncengan menaiki sepeda motor dari arah Cilandak menuju rumahnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tiba-tiba datang pengendara mobil Mercedes Benz (Mercy) dari arah Mampang menabrak motor yang ditunggapi Syamsil dan Bayu di Jalan Masjid Almakmur No 99, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Minggu, 12 Maret.

“Pengemudi Mercy berusaha kabur namun dikejar oleh ojol (ojek online) dan warga. Akhirnya dapet,” kata N saat dikonfirmasi, Jumat, 31 Maret.

“(Sementara) adikku (Syamil) meninggal di tempat. Kalau yang 1 seperti nya dalam keadaan kritis,” sambungnya.

Lebih lanjut, Syamil dan Bayu, serta pelaku ikut dibawa ke RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun, setibanya disana, pengemudi Mercy inisial MMI diduga anak petinggi Polri itu justru menghilang.

“Sampai di RSUD itu sudah didatangi omnnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka. Kami kan pikir adikku dulu, kita nangis histeris, kami engga tau dia kemana-kemana,” ucapnya.

Lebih lanjut, N mengaku menerima surat dari kepolisian terkait data pelaku. Kemudian disebutkan bila terduga pelaku yang mengemudikan mobi Mercy tinggal di Kompleks Polri.

“Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya di Kompleks Polri. Kami dapatkan informasi bahwa pelaku diduga anak petinggi Polri,” ucapnya.