Manager Garuda Indonesia Beri Kesaksian, Tjoko Tjandra Keberatan
ILUSTRASI/ Pengadilan Tipikor (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Manager Operation System Garuda Indonesia, Muhammad Oki Zuheini mengatakan Joko Tjandra sempat ke Indonesia menggunakan maskapai pelat merah itu. Hal ini diketahui berdasarkan data manifes penumpang.

Kesaksian perihal kedatangan Joko Tjandra ke Indonesia disampaikan Muhammad Oki Zuheini ketika menjadi saksi persidangan dugaan gratifikasi fatwa Mahkamah Agung (MA) atas terdakwa Joko Tjandra.

Awalnya, jaksa penuntut bertanya kepada Oki perihal proses pemeriksaan yang dilakukan penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadapnya. Pertanyaan itu seputar data manifes penumpang.

"Apa saksi pernah diminta penyidik mencari terkait penerbangan perkara ini?," kata jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari.

Oki menjawab dirinya memang sempat diminta penyidik perihal tersebut. Dalam data manifes penumpang yang dimilikinya, ada nama lima orang yang saat ini terlibat dalam perkara dugaan gratifikasi, baik sebagai terdakwa ataupun saksi.

"Saya ingat ada Pinangki, Anita Dewi Kolopaking, Andi Irfan Jaya, Rahmat dan juga Joko Tjandra," jawab Oki.

Kemudian jaksa menanyakan data manifes atas nama Joko Tjandra. Oki menyebut jika merujuk data yang ada, ditemukan dua kali perjalanan atas nama Joko Tjandra.

"Kalau untuk terkait atas nama Djoko Tjandra, di situ kalau nggak salah ada 2 manifes," sebut dia.

Dua kali perjalanan yang dilakukan Joko Tjandra, sambung Oki, dari Kuala Lumpur menuju Jakarta. Kemudian, dari Jakarta menuju Kuala Lumpur.

Oki tak mengingat secara pasti waktu perjalanan yang dilakukan Joko Tjandra. Tapi, data perihal perjalanan itu ditunjulkan kepada majelis hakim dalam bentuk data.

"Seingat saya ada 2 ya, 2 maksud saya pulang pergi ya CGK-KL pulang pergi dan berikutnya sama," kata dia.

Sementara, terdakwa Joko Tjandra yang menanggapi kesaksian itu merasa keberatan. Sebab, berdasarkan data manifes itu nama yang tertulis bukan ejaan yang benar bila memang itu dirinya.

"Nama jelas saya itu Joko tanpa (huruf) d. Joko Soegiarto Tjandra. di dalam pemesanan tiket, nama itu lengkap, tidak bisa dipenggal jadi dua dari tiga," kata Joko Tjandra.

Joko Tjandra mempertanyakan bagaimana cara pihak Garuda Indonesia bisa memastikan nama Djoko Tjandra yang tertulis pada data manifes itu merupakan dirinya. Padahal, ejaan namanya ditegaskan Joko Tjandra bukan seperti termuat dalam manifes

"Itu di dalam semua boarding pass dan sebagainya dan itu sesuai dengan KTP. Tidak dengan apa yang anda katakan di sini. Itu sama sekali tidak mirip," kata dia.