Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Berakhir Besok, Akankah Diperpanjang?
Basarnas dalam operasi SAR gabungan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Masa pencarian operasi tim SAR terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu akan berakhir pada Jumat, 15 Januari besok. 

Hal ini Merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menyebutkan masa pencarian korban akan berlangsung selama tujuh hari.

Namun, Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, masa pencarian bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan pencarian.

"Operasi pencarian selama 7 hari, tapi bisa diperpanjang berdasarkan situasi kepentingan," kata Rasman di Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Kamis, 14 Januari.

Rasman menuturkan, kewenangan untuk menetapkan kegiatan operasi diperpanjang atau tidak, berada di tangan Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito, dengan mempertimbangan kondisi lapangan.

"Perlu tidak diperpanjang? Atau sudah perlu dihentikan? Itu kewenangan pemimpin, tentunya dengan pertimbangan luas. Kalau kami hanya melaksanakan saja apa yang jadi keputusan pemimpin," kata Rasman.

Rasman berharap pencarian Sriwijaya Air SJ-182 di hari keenam ini didukung oleh cuaca yang bersahabat. Sebab, kemarin, pencarian oleh tim SAR sempat terhambat akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Semoga harapan kita hari ini cuaca bersahabat, kalau kita melihat di sekeliling kuta cukup berawan dan berdasarkan perkiraan cuaca tadi pagi bahwa pagi ini terjadi hujan ringan disekitar Jakarta namun siang hari cerah berawan, mudah mudahan," kata Rasman.

Dengan cuaca yang diharapkan bisa mendukung untuk pencarian dan pertolongan tim SAR, Rasman berharap tim dapat mendapatkan hasil pencarian yang maksimal, baik korban maupun material pesawat.

Sebagai informasi, dalam pencarian hari keenam, tim SAR masih mengerahkan 54 alutsista kapal besar di lokasi pencarian dari seluruh instansi yang terlibat. Kemudian, kapal kecil seperti sea rider, rib, perahu karet, dan jetski, diturunkan 18 buah. Lalu, alutsista udara dikerahkan sebanyak 13.

Ada pun konsep operasi pencarian hampir sama dengan kemarin. Pengerahan alutsista udara untuk mendeteksi temuan dari jarak pandang yang jauh. Sebab, Rasman memprediksi korban maupun material telah terbawa arus setelah enam hari berada di lautan.

"Karena ini sudah memasuki hari keenam, tentunya ada bagian-bagian atau korban yang mungkin terbawa arus tentu mungkin sudah cukup jauh. Oleh karena itu pencarian melalui udara mungkin akan diperluas. Begitu juga yang di pantai-pantai kita juga mengoptimalkan oleh potensi-potensi yang ada di pantai baik itu yang ada di pulau-pulau maupun di pulau besar," jelas Rasman.

Tim SAR juga tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan. Sebab, di hari kelima, ada penyerahan objek pencarian yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayang. Artinya, bagian-bagian ini juga melayang di permukaan air dan tidak semuanya tertanam di dasar laut.

Yang paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan dengan penyelaman. Sampai saat ini, penyelam yang terdata masuk ke lokasi pencarian sebanyak 268 orang dengan enam sektor.

Fokus pencarian pada hari ini masih sama dengan kemarin, yakni pencarian korban, serpihan pesawat, hingga black box jenis cockpit voice recorder (CVR). Sementara, black box dengan jenis flight data recorder (FDR) telah ditemukan pada Selasa, 12 Januari lalu.

Sampai pagi ini, total temuan tim SAR tercatat sebanyak 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts, 31 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat, dan 28 potongan besar pesawat.