Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Hari Keenam, Basarnas Harap Cuaca Tak Lagi Buruk
Ilustrasi - Anggota Basarnas sedang bersiap untuk melakukan proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air Sj-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman berharap pencarian Sriwijaya Air SJ-182 di hari keenam didukung oleh cuaca yang bersahabat. Sebab, kemarin, pencarian oleh tim SAR sempat terhambat akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Semoga harapan kita hari ini cuaca bersahabat, kalau kita melihat di sekeliling kita cukup berawan dan berdasarkan perkiraan cuaca tadi pagi bahwa pagi ini terjadi hujan ringan di sekitar Jakarta namun siang hari cerah berawan, mudah mudahan," kata Rasman di Posko Terpadu JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dengan cuaca yang diharapkan bisa mendukung untuk pencarian dan pertolongan tim SAR, Rasman berharap tim dapat mendapatkan hasil pencarian yang maksimal, baik korban maupun material pesawat.

Dalam pencarian hari keenam, tim SAR masih mengerahkan 54 alutsista kapal besar di lokasi pencarian dari seluruh instansi yang terlibat. Kemudian, kapal kecil seperti sea rider, rib, perahu karet, dan jetski, diturunkan 18 buah. Lalu, alutsista udara dikerahkan sebanyak 13.

"Kemudian kita masih punya juga alut laut yang punya kemampuan sonar bawah air, deteksi bawah air. Kita akan memaksimalkan khususnya untuk dalam pencarian bagian dari kotak hitam dan serpihan," ungkap dia.

Adapun konsep operasi pencarian hampir sama dengan kemarin. Pengerahan alutsista udara untuk mendeteksi temuan dari jarak pandang yang jauh. Sebab, Rasman memprediksi korban maupun material telah terbawa arus setelah enam hari berada di lautan.

"Karena ini sudah memasuki hari keenam, tentunya ada bagian-bagian atau korban yang mungkin terbawa arus tentu mungkin sudah cukup jauh. Oleh karena itu pencarian melalui udara mungkin akan diperluas. Begitu juga yang di pantai-pantai kita juga mengoptimalkan oleh potensi-potensi yang ada di pantai baik itu yang ada di pulau-pulau maupun di pulau besar," jelas Rasman.

Tim SAR juga tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan. Sebab, di hari kelima, ada penyerahan objek pencarian yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayang. Artinya, bagian-bagian ini juga melayang di permukaan air dan tidak semuanya tertanam di dasar laut.

Yang paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan dengan penyelaman. Sampai saat ini, penyelam yang terdata masuk ke lokasi pencarian sebanyak 268 orang dengan enam sektor.

"Saya pikir ini sudah cukup apabila kita efektifkan potensi dari penyelam-penyelam tersebut. Mudah-mudahan rekan-rekan kita masih tetap semangat dan kondisinya masih tetap terpelihara. Mekanisme untuk mengatur ritme penyelaman itu telah dilakukan oleh masing-masing unit sehingga harapan kita kemampuan tetap terpelihara semaksimal mungkin," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, sampai pagi ini, total temuan tim SAR tercatat sebanyak 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts, 31 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat, dan 28 potongan besar pesawat.

Pada pencarian hari kelima, ada tambahan 2 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban. Lalu, serpihan pesawat yang berukuran kecil bertambah lima, dan serpihan besar pesawat bertambah dua. Jumlah ini tak sebanyak temuan hari sebelumnya karena diakibatkan cuaca buruk dan gelombang tinggi.