Bagikan:

NTB - Sebanyak dua orang warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas disambar petir saat hujan lebat disertai angin kencang pada Senin 27 Maret petang.

"Dua korban yang meninggal dunia itu merupakan wanita atas nama Ibu Budi (50) asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut dan Ibu Ben (45) asal Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Irfan Nurmansyah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 28 Maret.

Hujan pada hari yang sama juga menyebabkan Budi dan istrinya, warga Mertak, Kecamatan Pujut, disambar petir di Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Kronologis kejadiannya berawal pada saat korban yang merupakan satu keluarga terdiri atas tujuh orang berangkat dari rumahnya menuju lokasi kejadian untuk panen jagung.

Pada saat sedang panen jagung situasi cuaca dalam keadaan hujan, sehingga korban dan keluarganya yang lain menghentikan aktivitas dan berteduh di sebuah gubuk kecil yang dibangun di bawah pohon.

"Secara tiba-tiba petir menyambar bangunan kecil tersebut dan mengenai korban, sehingga akibat dari peristiwa itu satu korban meninggal dunia dan dua orang mengalami luka bakar," tuturnya.

Sementara itu, untuk kronologis korban asal Desa Kidang tersebut bermula ketika korban bersama suami dan keluarganya untuk pergi panen padi, saat itu tiba-tiba hujan dan korban disambar petir.

"Korban juga tiba-tiba disambar petir, hingga korban meninggal dunia. Korban sempat diberikan pertolongan medis, namun tidak bisa diselamatkan," katanya.

Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang serta petir.

"Tetap waspada saat terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang," katanya.

Sebelumnya, petir menyambar tiga warga yang berteduh di gazebo wilayah Desa Pandan Wangi, Lombok Timur, saat hujan deras dan angin kencang melanda daerah setempat.

"Ketiga korban yaitu Amaq Olan (39), Amaq Alpa (40), dan Amaq Ajis (45), mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," kata Kapolres Lombok Timur AKBP Herry Indra Cahyono di Selong, Selasa 28 Maret.