Cuaca di India Benar-benar Ekstrem, 36 Orang Tewas Termasuk 12 Warga yang Tersambar Petir
Ilustrasi cuaca ekstrem (Photo by Max LaRochelle on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Cuaca super ekstrem di India utara sudah menewaskan sedikitnya 36 orang dalam 24 jam terakhir. Angka itu termasuk 12 orang yang meninggal setelah disambar petir.

Para pejabat di sana, memperingatkan hujan lebat yang lebih banyak dalam beberapa hari mendatang.

Di seluruh negara bagian utara Uttar Pradesh, sekitar 24 orang tewas setelah rumah mereka runtuh di tengah hujan yang tak henti-hentinya, kata komisaris bantuan Ranvir Prasad seperti dikutip dari Channel News Asia.

Mohamed Usman (15 tahun) berada di atap temannya di kota Prayagraj ketika petir menyambar pada Jumat (23 September) malam, membunuhnya seketika. Temannya Aznan, yang menggunakan satu nama, terluka dan dirawat di rumah sakit.

“Begitu mereka menginjakkan kaki di atap, mereka disambar petir dan anak saya meninggal,” kata Mohammad Ayub, ayah Usman.

Para pejabat mengatakan 39 orang di negara bagian itu telah meninggal karena petir dalam lima hari terakhir, mendorong pemerintah negara bagian untuk mengeluarkan pedoman baru tentang bagaimana orang dapat melindungi diri mereka sendiri selama badai petir.

Sambaran petir biasa terjadi selama musim hujan di India, yang berlangsung dari Juni hingga September.

Kolonel Sanjay Srivastava, yang organisasinya Lightning Resilient India Campaign bekerja sama dengan Departemen Meteorologi India, mengatakan bahwa penggundulan hutan, penipisan badan air, dan polusi semuanya berkontribusi pada perubahan iklim, yang menyebabkan lebih banyak petir.

Pemanasan global juga meningkatkan frekuensi petir, kata Sunita Narain, direktur jenderal di Pusat Sains dan Lingkungan. Kenaikan suhu 1 derajat Celcius meningkatkan petir 12 kali lipat.