Vaksinasi COVID-19 di Jatim Besok Digelar di Grahadi
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono (AM Sby/VOI)

Bagikan:

SURABAYA - Vaksinasi COVID-19 pertama di Jawa Timur akan dipusatkan di gedung Negara Grahadi, Surabaya, besok, Kamis, 14 Januari. Tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui langsung, seperti halnya vaksinasi pertama oleh Presiden Joko Widodo.

"Sebagaimana ini arahan dari Bu Gubernur Jatim. Pertimbangannya kalau di Grahadi lebih mudah diketahui masyarakat, sama seperti Pak Presiden Jokowi juga melakukan vaksin di Istana Bogor," kata Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, di gedung Grahadi, Surabaya, Rabu, 13 Januari.

Menurut Heru, ada 19 nama yang telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk vaksinasi di Jatim. Namun, pihaknya belum mengetahui pasti siapa saja yang telah dikonfirmasi oleh Kemenkes. 

"Seperti yang kita tahu nama-namanya sudah kita usulkan ke Kemenkes, tapi Kemenkes langsung menghubungi masing-masing person sebagai penerima vaksin," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, juga mengaku belum mengetahui pasti siapa saja yang ditentukan oleh Kemenkes untuk menerima vaksin COVID-19 pertama di Jatim. 

"Kami masih menunggu nama-namanya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), karena memang yang menentukan siapa-siapanya langsung dari Kemenkes melalui SMS," kata Joni.

Joni menjelaskan, ada empat meja tahap yang harus dilalui para penerima vaksin COVID-19. Meja pertama adalah pendaftaran, kedua pengecekan kondisi kesehatan, ketiga vaksinasi dan meja ke empat untuk observasi. 

"Kami juga siapkan mini ICU, mobil ambulans yang bisa langsung ke RSUD dr Sutomo bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Walaupun tingkat kemungkinan efek samping ini sangat kecil, namun menurut Joni, demi keamanan dan kenyamanan bersama maka segala kemungkinan sekecil apa pun patut diwaspadai.

"Sesuai dengan yang dikatakan oleh Kepala BPOM vaksin jenis Sinovac ini tingkat sensivitasnya mencapai 65,3 persen, itu lumayan bagus karena WHO memberikan syarat 50 persen," kata Joni.