Bagikan:

JAKARTA - Bantuan sosial (bansos) mulai diberikan pihak pemerintah pada bulan ini. Penerima bantuan tersebut salah satunya adalah ibu hamil dan anak usia dini 0-6 tahun. 

Dikutip VOI melalui akun Instagram @kemensosri, Selasa, 12 Januari, bantuan untuk ibu hamil dan balita diberikan melalui program keluarga harapan (PKH). 

Dana sebesar Rp28,7 triliun sudah disiapkan pemerintah untuk penyaluran bantuan PKH. Bantuan ini ditargetkan mampu menjangkau 10 juta keluarga KPM. Bantuan ini diperuntukan bagi masyarakat terdampak COVID-19.

Masing-masing Ibu hamil dan anak usia dini akan mendapatkan Rp3 juta per tahun. Pemerintah juga akan memberikan bantuan lewat program PKH untuk anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia (lansia). 

Secara rinci, kategori pendidikan anak SD akan mendapatkan bantuan sebesar Rp900 ribu per tahun, pendidikan anak SMP Rp1,5 juta per tahun, pendidikan anak SMA Rp2 juta per tahun, penyandang disabilitas berat Rp2,4 juta per tahun, dan lansia Rp2,4 juta per tahun.

Meskipun demikian, ada kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan PKH. Antara lain harus terdaftar dan hadir pada fasilitas kesehatan dan pendidikan terdekat.

Beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan di bidang kesehatan, antara lain pemeriksaan kandungan bagi ibu hamil, pemberian asupan gizi, imunisasi, serta timbang badan balita dan anak prasekolah.

Sebelumnya, pada 31 Oktober tahun lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyebut banyak ibu muda yang kurang memperhatikan makanan bergizi bagi anaknya.

Tak jarang juga di antara mereka yang kerap memberi mi instan untuk anak-anaknya. Menurut Megawati, hal itulah yang menyebabkan tingginya kasus stunting atau gizi buruk.

"Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) memerintahkan supaya anak-anak jangan ada yang stunting. Sebenarnya stunting itu akibat apa, ya? Akibat ibunya. Saya selalu bilang, ibu yang tidak mengerti soal gizi, tidak mau memberi anak-anaknya makanan yang sehat dan bergizi," kata Megawati saat membuka kegiatan Rakorbidnas bidang Kebudayaan yang dilaksanakan secara daring, Sabtu, 31 Oktober tahun lalu.

Megawati juga menjelaskan, ibu muda atau yang dia sebut sebagai ibu-ibu milenial banyak yang hanya memberikan mi instan untuk anak-anak mereka. Padahal, dalam masa pertumbuhan, seorang anak tentunya butuh asupan gizi yang cukup dari konsumsi makanan yang diberikan ibunya.

"Coba sekarang, ibu-ibu muda makanya saya bilang, ibu muda itu kan berarti milenial, tahunya cuma makan mi. Mi yang dijual ketengan di kios-kios," ujarnya.

"Bapak-bapaknya juga. Bapak-bapak itu jangan maunya beranak wae yo," imbuh Megawati.