JAKARTA - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp300 miliar pada tahun ini untuk melakukan perbaikan jalan rusak secara permanen.
Permanen dalam hal ini adalah mengaspal ruas jalan yang memiliki banyak titik kerusakan atau berlubang. Selama pandemi COVID-19 melanda beberapa tahun belakangan, Pemprov DKI hanya menambal sulam jalan berlubang. Dampaknya, beberapa titik jalan yang ditambal kembali rusak.
"Jalan berlubang ini, sudah hampir 4 tahun tidak kita perbaiki secara permanen. Sekarang baru dapat anggaran untuk perbaikan permanen. Mudah-mudahan, tahun depan tidak ada lagi ribuan titik bolong," kata Hari kepada wartawan, Selasa, 14 Maret.
Hari tak mengungkap data ruas jalan yang akan diperbaiki secara permanen. Sebagian jalan yang pasti akan diperbaiki permanen adalah jalan-jalan protokol.
Perbaikan permanen pada jalan protokol ini ditargetkan selesai sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN pada bulan September mendatang. Sementara, ruas-ruas jalan lainnya sedang dalam pemetaan.
"Titiknya itu mulai dari sepanjang Sudirman-Thamrin, kawasan Medan merdeka, segmen MT Haryono-Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, daerah Halim Perdanakusuma, itu akan kita perbaiki sekaligus untuk persiapan KTT ASEAN. Pekerjaan sekitar 2 sampai 3 bulan," sebut Hari.
Nantinya, pekerjaan jalan secara permanen dilakukan dengan metode hotmix yang pengaspalannya membutuhkan pemanasan. "Kalau permanen pake hotmix, aspal panas setebal 11 sentimeter dengan perbaikan beton daerah-daerah yang terendam banjir," lanjut dia.
BACA JUGA:
Hari memaparkan ada 21.400 titik jalan di Jakarta yang rusak dalam tiga bulan terakhir, tersebar di 5 kota administratif di Ibu Kota. Puluhan ribu titik jalan rusak dan berlubang ini telah diperbaiki secara tambal sulam.
"Yang 21 ribu itu sudah diperbaiki pakai coldmix. Coldmix sifatnya sementara, emergency. Memamng, sudah diperbaiki seminggu, lalu hujan, ambrol lagi, ya kita pakai emenrgency tambal sulam lagi," pungkasnya.