PVMBG Ingatkan Warga Tak Beraktivitas di Radius Bahaya Gunung Karangetang
PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengingatkan masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius bahaya Gunung Karangetang. ANTARA/HO-PVMBG

Bagikan:

MANADO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengingatkan masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius bahaya Gunung Karangetang.

"Kami berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG," ajak Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado dikutip ANTARA, Selasa, 14 Maret.

Rekomendasi yang harus dipatuhi adalah masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekat, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan).

Begitupun pada area perluasan sektoral ke arah barat sejauh 2,5 kilometer serta sepanjang kali Malebuhe.

Masyarakat juga diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

Yudia juga berharap masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan pukul 12:00 hingga 18:00 WITA, secara visual Gunung Karangetang tampak jelas hingga kabut.

Sementara asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Asap kawah dua terlihat berwarna putih, intensitas sedang dengan ketinggian sekitar 25 meter.

Guguran lava, kata dia, mengarah ke Kali Batang sekitar 1.800 meter, Kali Timbelang, Kali Beha Barat sekitar 750 meter hingga 1.750 meter, serta Kali Batuawang dan Kali Kahetang sekitar 700 meter hingga 2.000 meter.

Terekam gempa embusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 milimeter, durasi 27 detik, dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali, amplitudo 20 milimeter, S-P tidak terbaca dengan durasi 81 detik.

Tremor terus-menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 2-7 milimeter (dominan dua milimeter), sementara tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada level III (siaga).