Koster Larang Turis Asing di Bali Sewa Motor, Wagub Cok Ace Tegaskan Peraturan Masih Dikaji
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati/ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Bagikan:

KARANGASEM - Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan peraturan gubernur soal bule atau turis asing dilarang sewa motor saat berada di Pulau Dewata masih dikaji mendalam.

Wagub Bali menegaskan kebijakan tersebut nantinya akan menyangkut mata pencaharian masyarakat asli, sehingga diperlukan kehati-hatian.

"Perlu kajian mendalam, nanti kita tertibkan apanya yang salah. Selama ini kan terlihat dari penggunanya, yang saya perhatikan di lapangan, pengguna diberikan menyewa dalam keadaan tidak punya SIM, nah akhirnya menjadi kesulitan di lapangan," kata dia, Senin, 13 Maret.

Terkait pembuatan peraturan gubernur soal rental kendaraan, saat ini belum ada proses penyusunan draf lantaran wacananya sendiri muncul belum lama saat rapat bersama Polda Bali dan instansi terkait membahas problematika pariwisata di Pulau Dewata.

"(Isi dalam peraturan gubernur) dalam payung besarnya kan sudah ada, perda pariwisata budaya ada, pergubnya juga ada bahwa pariwisata harus damai dan nyaman, nah ini (soal rental kendaraan) kan turunannya nanti," jelas Cok Ace, panggilan akrabnya.

Menurutnya, sejauh ini penertiban menjadi upaya utama dalam menuntaskan masalah pariwisata yang berkembang belakangan, karena petugas pun selama ini kesulitan saat menindak, bahkan dituduh mencari-cari kesalahan.

"Kenapa tidak dari awal saja disaring, kita (rental kendaraan) punya izin kemudian dia (penyewa) dilatih sekadar mencoba menggunakan juga karena kan beda-beda ya motor dan psikologisnya di luar negeri," tuturnya saat ditemui di peresmian fasilitas Pura Agung Besakih.

Wagub menceritakan, dulu bahkan polisi yang melatih berkendara di lapangan sehingga wisatawan asing tertib, begitu pula pemilik rental kendaraan yang harus memastikan kendaraannya layak.

"Nah inilah yang Pak Gubernur tertibkan sekarang, terutama perilaku-perilaku dan etikanya mereka (wisatawan asing) seperti bawa motor dan sebagainya," sebut Cok Ace dikutip ANTARA.

Dia juga menyadari kondisi ini terjadi setelah munculnya permasalahan global di beberapa negara, dan Bali punya daya tarik tersendiri untuk berinvestasi, hidup bebas, apalagi didukung dengan biaya hidup murah.

Karenanya, kata dia, mulai banyak wisatawan asing yang datang hingga melakukan tindakan melanggar di tengah Bali yang pariwisatanya sedang ditata dan kedatangan wisatawannya mulai pulih mencapai 50-60 persen.