Bagikan:

DENPASAR - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) merespons pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang tidak ingin wisatawan backpacker datang ke Bali bila pariwisata internasional dibuka.

Wagub Cok Ace menerangkan, wisatawan backpacker di Bali memiliki pangsa pasarnya sendiri. Tapi jika pariwisata internasional dibuka, tentu harus dibatasi dulu. 

"Itu sudah saya sampaikan tadi semua itu ada pasarnya di Bali, backpacker, semua ada pasarnya di Bali. Tapi karena pertama ini kita hanya membatasi jumlah kunjungan," kata Cok Ace di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat, 17 September.

"Tentu jumlah kunjungan ini kita batasi. Kunjungan wisatawan-wisatawan yang negara asalnya memang kebetulan sudah terkontrol semua kesehatannya baik. Kemudian, memberikan manfaat ekonomi. Kita ingin konsentrasi di sana dulu sementara. Pada akhirnya kita memang seperti pasar-pasar sebelumnya," imbuhnya.

Tapi saat ini ditegaskan Cok Ace belum ada wisatawan backpacker yang datang ke Pulau Dewata karena belum dibukanya akses wisatawan mancanegara karena kondisi COVID-19.

Sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan persiapan pembukaan pariwisata Bali untuk turis asing masih dipersiapkan. 

"Kita lagi siapkan, kami sudah rapatkan di Jakarta kemarin, tadi sudah disampaikan ke Bapak Gubernur, kami sudah siapkan semuanya," kata Luhut usai memantau pengelolaan sampah di Kabupaten, Badung, Bali, Jumat, 10 September.

Ada beberapa skema yang dipersiapkan yakni wisatawan mancanegara dari negara yang siap bekerja sama dengan Indonesia lewat sistem travel bubble. 

"Kapan dibuka? Tergantung juga nanti negara mana. Tidak semua negara juga, dan kapan kita siap. Kalau saya pikir kita mungkin pada level 2," imbuhnya.

Turis asing yang bakal masuk pun harus menaati prosedur. Ini untuk memastikan kondisi kesehatan turis asing ke Bali di tengah pandemi.

"Kita tidak mau backpaker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas," ujarnya. 

Disiapkan juga fasilitas kesehatan kelas internasional. Dengan begitu, turis asing bisa mengakses fasilitas kesehatan dengan standar internasional.

"Tadi kita bicarakan sudah membuka pariwisata internasional di Bali dalam waktu dekat ini. Sehingga, orang datang ke Bali dia nyaman, semua ada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan," ungkapnya.