Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengamini jika safari politik bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan lebih banyak dilakukan ke provinsi pemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.

Namun menurutnya, kedatangan Anies ke daerah-daerah seperti Aceh, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat bukan untuk mencuri suara ketua umum Partai Gerindra itu.

Melainkan untuk mengambil kantong suara masyarakat yang selama ini menginginkan perubahan dan perbaikan. 

"Mencermati kenapa mas Anies datang ke kantong-kantong pak Prabowo, menurut saya itu bukan kantong pak Prabowo, tapi kantong masyarakat yang ingin perbaikan dan masih banyak lagi kantong yang akan didatangi mas Anies," ujar Herzaky kepada VOI, Sabtu, 11 Maret. 

Herzaky mengklaim, saat ini antusiasme masyarakat akan kunjungan Anies ke daerah sudah tak bisa dibendung. Termasuk kehadiran Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke daerah-daerah yang perlu perubahan dan perbaikan. 

"Karena permintaan kehadiran beliau (Anies) luar biasa, termasuk kehadiran mas AHY juga hadir ke daerah yang perlu perubahan dan perbaikan itu deras sekali," ungkap Herzaky. 

"Kita sedang atur betul mengenai agenda itu semua agar bisa optimal. Karena kurang dari 11 bulan lagi bagaimana kita bisa memenangkan pertarungan dengan optimal," tambahnya. 

Bahkan kata Herzaky, nantinya bukan hanya NasDem yang menemani Anies bersafari namun juga anggota Koalisi Perubahan lainnya yakni Demokrat dan PKS. Tentunya, kata dia, setelah NasDem, PKS dan Demokrat bersama Anies mendeklarasikan secara resmi Koalisi Perubahan. 

"Saat ini kita sedang konsolidasi internal, kita juga memastikan bahwa safari politik dengan Anies dilakukan setelah deklarasi tiga partai. Setelah deklarasi tiga partai bersama sama Anies, kita (Demokratis red) akan juga safari bersama mas Anies," tuturnya. 

Sembari menunggu momentum deklarasi, tambah Herzaky, koalisi terus menggodok kesiapan dan strategi untuk memenangkan Anies pada pilpres 2024. Terlebih, banyak pihak yang menjegal bacapresnya maju ke arena pertarungan. 

"Bagaimanapun, kedepannya masih kita bahas karena ini bagian penting dari strategi. Waktu tidak panjang, apalagi tidak kurang dari 11 bulan, semua kita sedang perhitungkan dengan betul, termasuk mempersiapkan deklarasi, konsolidasi daerah, kan kita menghadapi pertarungan pileg dan pilpres butuh konsentrasi dan energi yang harus benar efektif dan efisien," katanya. 

 

"Apalagi energi kami juga diforsir karena menghadapi pihak-pihak yang ingin berupaya menunda pemilu, masih ada ini, pemufakatan jahat sedang kita lawan habis-habisan, ini kan perilaku jahat. Nah ditengah itu kami masih persiapan pileg pilpres," pungkasnya.