TASIKMALAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyampaikan masyarakat yang terdampak banjir luapan dua sungai di Kecamatan Sukaresik sudah kembali beraktivitas normal setelah genangan air yang menerjang daerahnya surut.
"Kondisi masyarakat sekarang sudah berangsur normal," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna dikutip ANTARA, Jumat 10 Maret.
Ia menuturkan bencana banjir melanda pemukiman warga di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik itu disebabkan hujan deras serta dampak dari luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang yang terjadi Kamis dini hari.
Akibat bencana banjir itu, kata dia, tercatat sebanyak 624 rumah terdampak atau sebanyak 2.579 jiwa, yang sebagian mengungsi di madrasah maupun bertahan di rumahnya menunggu surut.
Petugas gabungan, kata dia, sudah diterjunkan untuk membantu masyarakat saat kejadian banjir, maupun saat ini setelah banjir surut terus dipantau dan disalurkan bantuan seperti memasok air bersih.
"Untuk BPBD sendiri masih penanggulangan, saat ini konsen distribusi air bersih," katanya.
Ia menyampaikan BPBD Tasikmalaya tidak hanya fokus menangani masyarakat yang terdampak, tapi juga melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian terkait adanya kerusakan areal pertanian akibat banjir.
Selain itu, lanjut dia, juga menyampaikan persoalan bencana banjir yang rutin terjadi di Kecamatan Sukaresik kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk mencari solusi menyelesaikan banjir.
"Koordinasi dengan BBWS terkait solusi, saat ini kita nunggu press release dari BBWS," kata Kurnia.
Bencana banjir luapan sungai itu melanda pemukiman penduduk di Kampung Bojongsoba, Kampung Hegarsari, dan Kampung Mekarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
Daerah itu dilaporkan selalu dilanda banjir saat musim hujan yang disebabkan adanya luapan dua sungai yakni Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang yang tidak jauh dari pemukiman rumah penduduk.
BACA JUGA:
Bencana banjir itu hanya menggenangi rumah warga dan lingkungan masyarakat, sedangkan korban jiwa tidak ada.
Petugas gabungan bersama masyarakat sudah membersihkan material dari sisa banjir di daerah itu agar masyarakat bisa kembali menempati rumahnya masing-masing.