Bagikan:

GARUT - Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya menyatakan seorang wisatawan hilang terseret ombak di Pantai Manalusu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena berenang di zona berbahaya yang kondisi ombaknya besar dan membahayakan mereka yang berenang di sana.

"Betul itu kawasan berbahaya, di tempat tersebut tidak boleh berenang," kata Anang saat dihubungi wartawan dikutip ANTARA, Senin, 6 Maret.

Ia menuturkan seorang korban diketahui bernama Faris (19) warga Kampung Pasuketan, Kecamatan Banjarwangi, Garut, yang dilaporkan terseret ombak saat berenang bersama teman-temannya di Pantai Manalusu, Desa Cigodong, Kecamatan Cikelet, Garut, Minggu pagi.

Pantai tempat korban berenang, kata dia, merupakan daerah terlarang untuk berenang dan selalu dipasang rambu-rambu sebagai zona bahaya. "Pokoknya tidak boleh berenang sepanjang pantai tersebut," katanya.

Kondisi cuaca saat ini di kawasan pantai itu, kata dia, sedang normal, sehingga memungkinkan untuk melakukan proses pencarian korban dengan menyusuri pantai maupun ke tengah lautan menggunakan perahu.

Korban, kata Anang, saat ini masih dalam pencarian petugas gabungan dari unsur masyarakat setempat, keluarga korban, dan juga tim SAR gabungan dari Basarnas, kepolisian, TNI, dan lainnya.

Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril menyampaikan pihaknya sudah memberangkatkan satu tim dari Pos SAR Tasikmalaya untuk melaksanakan operasi pencarian korban yang hilang di Pantai Manalusu sejak Minggu kemarin.

Ia menyampaikan upaya pencarian dilakukan dengan membentuk tiga tim yakni tim pertama menyisir pantai dari lokasi korban hilang ke arah barat, kemudian tim 2 menyisir ke arah timur, dan tim 3 melakukan pencarian ke tengah perairan Pantai Manalusu.

Sebelumnya korban berwisata bersama teman-temannya ke Pantai Manalusu, salah satu objek wisata pantai di wilayah selatan Garut. Namun saat berenang tiba-tiba ada ombak besar yang menyeretnya ke tengah lautan.

Teman-teman korban sempat berupaya menolongnya saat diketahui ombak menyeret ke tengah lautan, namun upaya itu tidak berhasil, hingga mereka meminta bantuan kepada nelayan setempat.

Selanjutnya nelayan maupun masyarakat dan petugas gabungan lainnya melakukan pencarian korban di sekitar lokasi tempat mereka berenang di pantai.