ACEH - Sejumlah gajah liar kembali merusak tanaman padi dan pohon pinang muda milik warga di Desa Gunong Buloh Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya sejak Jumat pekan lalu.
“Lebih kurang ada setengah hektare tanaman padi kami yang diinjak-injak gajah liar tersebut, sementara untuk pohon pinang juga hampir habis dimakan,” kata salah seorang petani Desa Gunong Buloh Musliadi di Aceh Jaya, Antara, Senin, 6 Maret.
Musliadi menyampaikan, dirinya bersama rekan lainnya sudah mulai pergi ke sawah saat malam hari, mencegah agar gajah liar tersebut tidak masuk lagi ke tanaman padi mereka.
“Kami sudah laporkan juga kepada pihak BKSDA dan mereka memberikan mercon untuk kami, namun kami rasa dengan mercon saja tidak cukup untuk mengusir gajah tersebut," ujarnya.
Musliadi menuturkan, gajah liar yang merusak tanaman padi dan pinang tersebut diperkirakan sekitar sembilan ekor, datang secara berkelompok.
Warga juga berharap adanya kepedulian dari pemerintah daerah terhadap hancurnya tanaman padi masyarakat akibat gajah liar tersebut, sehingga bisa membantu beban petani padi setempat.
“Kami sangat berharap perhatian dari pemerintah khususnya pihak BKSDA supaya kawanan gajah tersebut bisa kembali ke habitatnya agar kami bisa bertani kembali dengan tenang,” kata Musliadi.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk menggiring gajah liar tersebut.
"Kami segera menangani secepat mungkin konflik gajah liar hasil laporan masyarakat yang terjadi di seluruh Aceh khususnya di Aceh Jaya," kata Kepala PLG BKSDA Aceh Andi Aswinsyah.
BACA JUGA:
Andi menambahkan, selama sebulan terakhir ini mereka sudah menerima beberapa laporan, dan sejumlah kasus diantaranya berada di lokasi yang sama dan pernah ditangani, namun gajah liar tersebut selalu kembali setelah dilakukan pengusiran.