Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji, mengatakan pihaknya mempertimbangkan pembentukan Panitia Kerja (Panja) guna menyelidiki kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat, 3 Maret kemarin. 

Kemungkinan dibentuknya panja ini akan diputuskan setelah Komisi VI DPR RI melakukan rapat bersama Dirut Pertamina Nicke Widyawati hingga Menteri BUMN Erick Thohir usai masa reses yang berakhir pada 13 Maret mendatang. 

"Kita akan bahas di rapat internal komisi tentang perlunya panja," ujar Sarmuji kepada wartawan, Senin, 6 Maret.

Apabila panja terbentuk, lanjutnya, Komisi VI DPR akan mengevaluasi semua obyek vital yang rawan terjadi kebakaran, bukan hanya di Depo Plumpang. Hal ini untuk meningkatkan keamanan di depo-depo minyak dan gas di seluruh Indonesia agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

"Ada hal-lain yang harus kita evaluasi. Karena kita berharap kejadian kebakaran depo plumpang tidak terjadi lagi," kata Sarmuji

Sementara, Komisi VII DPR akan segera memanggil pihak Pertamina untuk meminta penjelasan kebakaran Depo BBM Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat, 3 Maret, lalu.

Pemanggilan direncanakan setelah masa reses DPR RI selesai pada 13 Maret 2023 mendatang.

"Iya (Panggil Pertamina, red) segera setelah pembukaan masa sidang," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, 6 Maret. 

Eddy juga mendesak Pertamina untuk melakukan audit internal terkait kejadian kebakaran hebat tersebut.  

"Kami meminta Pertamina untuk melakukan audit investigatif, yang meliputi audit teknis, audit prosedural, audit keselamatan dan audit management pengelolaan depo agar kita bisa mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut dan untuk tentunya mencegah terulangnya kejadian serupa," ungkap Eddy.