JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau ketersediaan komoditas pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berdasarkan pemantauannya, Heru menuturkan bahwa ketersediaan cabai dan bawang aman jelang bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulftri. Mengingat, Kementerian Pertanian telah memasok ratusan ton komoditas cabai dan bawang di Pasar Induk Kramat Jati.
"Hari ini Pak Mentan memasukkan pasokan kurang lebih 17 ton cabai yang berasal dari Jawa Tengah (Magelang dan Temanggung) dan Jawa Barat (Garut dan Sumedang), serta bawang merah total 175 ton (yang masuk secara bertahap) ke Pasar Induk Kramat Jati," kata Heru, Senin, 6 Maret.
Heru memastikan, distribusi pasokan kebutuhan barang pokok itu berjalan lancar. Namun, meski pemerintah sudah melakukan upaya penyediaan stok pangan, Heru mengaku kenaikan harga komoditas akan tetap terjadi meskipun tidak terlalu mahal.
"Mudah mudahan semua bisa terkendali, meskipun sedikit-sedikit (harganya) bisa naik. Tadi pedangan mengatakan sudah stabil. Tentunya komunitas yang lain, kami bersama Pak Mentan mempersiapkan stok yang ada," jelas Heru.
Sementara itu, Syahrul mengatakan, ketersediaan bawang dan cabai merah untuk HHBKN dinilai sangat aman. Akan tetapi, dia meminta agar semua pihak terus melakukan pengawalan dan mendistribusikannya ke seluruh pasar-pasar perkotaan di Indonesia.
"Mohon dukungannya agar pemerintah selalu dapat melayani masyarakat dengan baik. Utamanya, bagi kami, dalam penyediaan pangan, termasuk bawang merah dan cabai ini. Semoga HBKN Ramadan dan Idulfitri bisa kita tunaikan dengan sebaik-baiknya," tutur dia.
BACA JUGA:
Selain bawang, ia turut memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya juga dalam kondisi aman, seperti pasokan beras yang terus melimpah seiring panen raya di sejumlah daerah.
"Tugas kami dari presiden adalah turun ke lapangan. Alhamdullilah neraca kami cukup oke. Tetapi Pak Presiden minta validasi ke lapangan. Hari ini sudah dua kali. Kita sudah siapkan beras, cabai, dan lain-lain, semua aman," katanya.
Sebelumnya, Pemprov DKI mengaku kenaikan harga pangan akibat kenaikan permintaan pasar dan kondisi curah hujan yang berpengaruh terhadap pasokan yang masuk ke Jakarta tidak dapat dihindari. Namun, Pemprov DKI Jakarta senantiasa berupaya agar kenaikan harga dapat dikendalikan.