JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal rencana pembelian dua kendaraan dinas operasional untuknya. Dua mobil dinas ini dianggarkan Pemprov DKI dari APBD tahun 2023.
Heru mengaku, sejak dirinya menjabat pada 17 Oktober 2022 hingga saat ini, kendaraan dinasnya masih menggunakan fasilitas mobil dari Kementerian Sekretariat Negara dengan jabatannya sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetrpres).
"Saya masih belum ada kendaraan masih pake kendaraan jabatan saya di Setpres," kata Heru kepada wartawan, Senin, 6 Maret.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini juga belum mengetahui kapan mobil dinas baru itu akan didatangkan dan dipakainya untuk bekerja. Dua mobil dinas yang akan dibeli tahun ini yakni mobil listrik jenis sedan dengan merek Hyundai Ioniq 5 Signature, serta mobil jenis jip yang mereknya belum ditentukan.
BACA JUGA:
Mengapa DKI harus membeli mobil baru untuk Heru? Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono menerangkan, mobil dinas bermerek Land Cruiser yang sebelumnya dipakai Anies Baswedan selama menjabat di Jakarta telah dijual kepada mantan Gubernur DKI tersebut dengan harga murah.
Joko menuturkan, penjualan mobil dinas kepada pejabat negara pun diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2014 tentang Penjualan Barang Milik Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas.
"Ada ketentuan bahwa kepala daerah yang menjabat lebih dari 4 tahun itu diperbolehkan untuk mengambil alih kendaraan dinas itu. Tapi tidak gratis, dijual dengan harga yang terjangkau dan mekanismenya menggunakan penunjukan langsung," jelas Joko.
Sementara, satu mobil dinas Heru sebagai Kasetpres bermerek Innova Venturer. Mobil dinas ini masih dipakai Heru dalam bertugas sehari-hari. Jika, dua mobil dinas Heru sebagai Pj Gubernur telah beroperasi, Innova Venturer ini tetap dipakai Heru pada saat dirinya menjalankan tugas sebagai Kasetpres.
"Tentunya beliau sebagai Kepala Sekretariat Presiden akan ada kendaranan operasionalnya. Di Sekretariat Negara ada mobil yang stand by, di sini juga ada yang stand by. Tapi, jangan disimpulkan ada tiga mobil. Ini sesuai dengan tugasnya masing-masing," papar dia.