JAKARTA - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut meninjau lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu. Peninjauan ini menggunakan Kapal KRI John Rie.
Kepala KNKT, Soerjanto menyebut pihaknya hari ini akan melakukan survei lokasi untuk memetakan kondisi lapangan dalam rangka mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk mencari kotak hitam (black box) pesawat.
"Hari ini KNKT menuju lokasi mensurvei tempat kejadian nanti kita akan menplanning nanti peralatan apa yang kira2 untuk beroperasi di daerah tersebut. Kita Fokusnya di situ KNKT pencarian," kata Sorejanto di Posko JICT 2, Jakarta Utara, Minggu, 10 Januari.
Melanjutkan, Kepala Basarnas, Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya melaksanakan 3 metode pencarian yaitu pencarian melalui udara dengan helikopter, pencarian di laut menggunakan kapal, dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan kapal yang memiliki alat pendeteksi bawah laut.
Dalam melakukan tugas pencarian dan pertolongan, Basarnas diukung oleh berbagai instansi terkait lainnya seperti TNI, Polri, KPLP Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, dan instansi terkait lainnya.
"Titik atau koordinat atau daerah lokasi yang diduga sudah ditemukan hari ini kita mencari dengan di atas permukaan dengan menggunakan heli dari TNI AU satu dari Basarnas," ucap Bagus.
"Kemudian, di bawah permukaan kita menggunakan kapal-kapal yang mempunyai perlengkapan zona di antaranya KRI Rigel yang di antaranya diberikan bantuan dari Panglima TNI. Semalam sudah bergerak," lanjut dia.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, pukul 14.36 WIB, Sabtu, 9 Januari. Satu menit kemudian pesawat tujuan Pontianak berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.
“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.
Ada 62 orang penumpang termasuk kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total penumpang itu, ada 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat tertunda (delay) keberangkatannya selama 30 menit. Alasannya hujan deras mengguyur.
Ikuti informasi terbaru mengenai perkembangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sini.