Bagikan:

JAKARTA - Sudah dua kali dalam jarak sebulan Presiden Jokowi ke Kali Ciliwung tinjau langsung normalisasi dan sodetan untuk penanggulangan banjir di Jakarta. Dua proyek itu juga jadi jawaban Heru saat ditanya penanganan banjir yang melanda DKI hingga Senin 27 Februari petang.

"Penanganannya normalisasi lalu sodetan," kata Heru kepada VOI, Senin 27 Februari.

Meski demikian, Heru mengatakan ratusan titik banjir yang merendam wilayah Jakarta per sore ini sudah dicoba ditanggulangi sedari muncul.

Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD termasuk personel Pemadam Kebakaran DKI Jakarta diterjunkan ke lokasi banjir. Mereka berjibaku melakukan penyedotan di sejumlah wilayah untuk memindahkan banjir ke jalur mengalirnya air.

"Tadi Pak Wali juga meminta kepala dinas kebakaran turun juga meminta untuk melakukan penyedotan," ujar Heru.

Pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwungdi Jakarta Timur saat ditinjau Presiden Jokowi. (dok Setpres)

Heru juga mengaku telah memerintahkan Dinas Sumber Daya Air DKI untuk memonitor langsung titik banjir yang melanda DKI Jakarta hari ini.

Dalam kurun waktu sebulan Jokowi meninjau langsung Kali Ciliwung untuk memastikan proyek normalisasi dan sodetan berjalan optimal setelah lama terhenti terkendala pembebasan lahan di era Anies Baswedan.

Perdana di tahun ini Jokowi mengunjungi proyek sodetan Kali Ciliwung Jakarta Timur pada Selasa 24 Januari. Kunjungan Jokowi juga bagian dari rangkaian tersambungnya sodetan Kali Ciliwung di Jalan Otista III.

Kurang lebih sebulan berlalu Jokowi memonitoring proses normalisasi Kali Ciliwung pada Selasa 21 Februari. Saat itu Jokowi menekankan pembayaran dan pembebesan lahan akan segera diselesaikan agar penanganan banjir Jakarta dari hulu Bendung Ciawi dan Sukamahi hingga hilirnya di DKI berjalan lancar.

Di tengah pengerjaan proyek normalisasi dan sodetan, 4 ruas jalan dan 118 RT di DKI terendam banjir per Senin 27 Februari pukul 17.00 WIB. Data wilayah terdampak banjir Jakarta itu meningkat dari sebelumnya 3 ruas jalan dan 104 RT.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," tulis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI dalam keterangannya.