Air di Kanal Venesia Italia Surut, Gondola hingga Taksi Air Tidak Dapat Beroperasi
Ilustrasi grand kanal Venesia. (Wikimedia Commons/gnuckx)

Bagikan:

JAKARTA - Cuaca musim dingin yang kering selama berminggu-minggu telah menimbulkan kekhawatiran, Italia akan menghadapi kekeringan lagi setelah musim panas lalu, di mana Pegunungan Alpen hanya menerima kurang dari separuh curah salju normalnya, demikian menurut para ilmuwan dan kelompok-kelompok lingkungan hidup.

Peringatan ini muncul ketika Venesia, di mana banjir biasanya menjadi perhatian utama, mengalami penyurutan air kanal, membuat gondola, taksi air dan ambulans tidak dapat melintasi kanal-kanal populer.

Masalah di Venesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya hujan, sistem tekanan tinggi, bulan purnama dan arus laut.

Sungai-sungai dan danau-danau di Italia mengalami kekurangan air yang parah, kelompok lingkungan Legambiente mengatakan pada Hari Senin, dengan perhatian terfokus pada bagian utara negara itu.

Sungai Po, sungai terpanjang di Italia yang membentang dari pegunungan Alpen di barat laut ke Laut Adriatik memiliki 61 persen lebih sedikit air dari biasanya pada saat ini, tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Juli lalu, Italia mengumumkan keadaan darurat untuk daerah-daerah di sekitar Po, yang menyumbang sekitar sepertiga dari produksi pertanian negara itu dan mengalami kekeringan terburuk selama 70 tahun.

"Kami berada dalam situasi defisit air yang telah meningkat sejak musim dingin 2020-2021," kata pakar iklim Massimiliano Pasqui dari lembaga penelitian ilmiah Italia, CNR, seperti mengutip Reuters dari harian Corriere della Sera 23 Februari.

"Kita perlu memulihkan 500 milimeter di wilayah barat laut, kita membutuhkan 50 hari hujan," tambahnya.

Ketinggian air di Danau Garda di Italia utara telah jatuh ke rekor terendah, sehingga memungkinkan untuk mencapai pulau kecil San Biagio di danau tersebut dengan berjalan di permukaan terbuka.

Diketahui, sebuah anticyclone telah mendominasi cuaca di Eropa barat selama 15 hari, membawa suhu ringan yang biasanya terjadi pada akhir musim semi.

Namun, prakiraan cuaca terbaru menandakan akan turunnya curah hujan dan salju yang sangat dibutuhkan di Pegunungan Alpen dalam beberapa hari ke depan.

Terkait