Arkeolog Temukan Sarkofagus Peninggalan Romawi di Situs Pekuburan Kuno Jalur Gaza
Sarkofagus era Romawi di Gaza, Palestina. (Twitter/@QudsNen)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah sarkofagus dari era Romawi ditemukan pada Selasa pekan lalu di lokasi pekuburan Romawi berusia 2000 tahun di Jalur Gaza, Palestina. Nekropolis tersebut berada di sepanjang pantai Gaza Utara dan berjarak 500 meter (0,3 mil) dari laut.

Sarkofagus itu mungkin milik seorang individu terkemuka berdasarkan tempat ditemukannya, kata direktur penggalian dan museum Kementerian Pariwisata dan Purbakala Palestina, Jehad Yasin, kepada CNN seperti dikutip 18 Februari.

Peti mati itu digali dari situs untuk analisis arkeologi guna identifikasi tulang, yang akan memakan waktu sekitar dua bulan, menurut Yasin.

Sebuah tim ahli pemakaman kuno akan membuka segel peti mati tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Meskipun Gaza merupakan tempat yang sering dibombardir dari udara dan diblokade dari darat, udara serta laut oleh Israel juga Mesir, sarkofagus itu tetap utuh.

"Kondisi pengawetan sarkofagus ini luar biasa, karena tetap tersegel dan tertutup," demikian bunyi siaran pers dari Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan.

Yasin mengatakan, pemakaman Romawi kuno tersebut ditemukan pada tahun 2022 "saat penggalian dilakukan di situs tersebut, bekerja sama dengan Premiere Urgence Internationale dan didanai oleh British Council."

Premiere Urgence Internationale, sebuah organisasi kemanusiaan Prancis, telah berkolaborasi dalam proyek-proyek "pelestarian warisan budaya Palestina" di Gaza di bawah program yang disebut INTIQAL.

Diketahui, para arkeolog Prancis dan Palestina telah menemukan 85 makam individu dan kolektif di akropolis Romawi seluas 3.500 meter persegi itu sejak penemuannya tahun lalu. Sekitar 10 makam di antaranya telah dibuka untuk penggalian.

Di balik reruntuhan daerah pesisir itu terdapat puluhan artefak dan situs pemakaman dari era Romawi, Bizantium, dan Kanaan.

Tahun lalu, seorang petani Palestina menemukan kepala patung dewi Kanaan berusia 4.500 tahun. Sementara petani Palestina lainnya menemukan mosaik dari era Bizantium di kebunnya.

Pada tahun 2022, Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan merilis panduan arkeologi Arab pertama mereka yang berjudul "Gaza, Pintu Gerbang ke Levant." Panduan ini memetakan 39 situs arkeologi di Gaza, termasuk gereja, masjid dan rumah-rumah kuno yang berusia 6.000 tahun.

Diketahui, pihak kementerian mengharapkan lebih banyak lagi temuan arkeologi di pekuburan tersebut. Yasin mengatakan, sarkofagus lebih lanjut kemungkinan akan ditemukan di bulan-bulan berikutnya.