Arkeolog Temukan Sarkofagus Timah Langka di Pemakaman Era Romawi Gaza
Sarkofagus era Romawi di Gaza, Palestina. (Twitter/@QudsNen)

Bagikan:

JAKARTA - Pekerja Palestina di Jalur Gaza menemukan lusinan kuburan kuno, termasuk dua sarkofagus yang terbuat dari timah, di sebuah pemakaman yang berusia sekitar 2.000 tahun pada masa Kekaisaran Romawi.

Temuan tersebut membuat para arkeolog menilai situs itu sebagai kuburan terbesar yang ditemukan di Gaza.

Para pekerja menemukan situs tersebut pada tahun 2022, saat mengerjakan proyek pembangunan perumahan yang didanai Mesir di dekat Jabaliya, Jalur Gaza utara, Palestina.

Sejak itu, para kru telah bekerja untuk menggali situs seluas 2.700 meter persegi tersebut dengan dukungan para ahli Perancis.

Kini, tempat yang dulunya merupakan lahan konstruksi yang tidak mencolok, dikelilingi oleh sekumpulan blok apartemen yang tidak mencolok, telah menjadi 'tambang emas' bagi para arkeolog yang ingin memahami lebih jauh tentang Jalur Gaza.

Gaza, wilayah pesisir yang dihuni sekitar 2,3 juta orang, memiliki sejarah yang kaya karena lokasinya di jalur perdagangan kuno antara Mesir dan Levant. Namun, sejumlah faktor seperti pendudukan Israel, kendali Hamas selama 16 tahun atas wilayah tersebut, dan pertumbuhan kota yang pesat, membahayakan banyak kekayaan arkeologi di wilayah yang terkepung tersebut.

Penemuan 60 kuburan di situs tersebut pada Bulan Januari menandai sebuah temuan besar, kata para arkeolog. Jumlahnya membengkak menjadi 135.

Rene Elter, arkeolog Perancis yang memimpin penggalian, mengatakan para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 kuburan.

"Semua makam ini hampir digali dan telah mengungkapkan sejumlah besar informasi tentang materi budaya dan juga tentang kondisi kesehatan penduduk dan penyakit yang mungkin diderita penduduk ini," kata Elter, kepala arkeologi untuk Intiqal, sebuah program yang dikelola oleh Premiere Urgence Internationale Prancis, dilansir dari The National News 10 Oktober.

Dia menunjuk pada sarkofagus yang terbuat dari timah, yang satu menampilkan hiasan daun anggur, yang lainnya dengan gambar lumba-lumba, sebagai temuan yang luar biasa.

"Penemuan sarkofagus timah di sini adalah yang pertama di Gaza," sebutnya.

Mengingat langkanya makam timah, para arkeolog Palestina, termasuk Fadel Al Otul, menduga ada elite sosial yang dimakamkan di sana.

Al Otul mengatakan kuburan itu mungkin dulunya berada di kota, karena orang Romawi biasa menempatkan kuburan di dekat pusat kota.

Selain sarkofagus, tim Elter juga memulihkan kerangka yang digali dan menyatukan pecahan toples tanah liat.

Kerangka yang ditemukan di lokasi tersebut akan dikirim keluar Gaza untuk dianalisis lebih lanjut, kata Al Otul. Jenazahnya akan dikembalikan ke Kementerian Purbakala dan Pariwisata yang dipimpin Hamas.

Elter mengatakan, wilayah tersebut memerlukan tim khusus untuk mengawasi aktivitas arkeologi di Gaza.

"Warga Gaza berhak menceritakan kisah mereka," katanya.

"Gaza memiliki banyak situs arkeologi yang potensial, namun memantau masing-masing situs, mengingat pesatnya pembangunan, bukanlah hal yang mudah," pungkasnya.