Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Mesir mengumumkan pengembalian tutup sarkofagus berusia sekitar 2.700 tahun dari Amerika Serikat dalam sebuah upacara di Kairo.

Sarkofagus, yang beratnya 500 kilogram (sekitar 1.100 pon) adalah salah satu yang terbesar, berasal dari Periode Akhir Mesir Kuno (747-332 SM), kata Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir Ahmed Issa mengatakan, tutupnya "dijarah dan diselundupkan dari Mesir ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu."

"Tutupnya, yang panjangnya sekitar tiga meter, termasuk di antara 17 artefak yang baru-baru ini ditemukan dari AS," jelas Issa, melansir The National News 3 Januari.

Artefak itu dijarah dari pekuburan Abusir, selatan Kairo, kemudian diangkut ke AS pada tahun 2008.

Pengembalian tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan otoritas Amerika Serikat dan penyelidikan selama dua tahun, tambah Issa.

sarkofagus hijau
Pengembalian tutup sarkofagus hijau ke Mesir. (Sumber: Facebook Ministry of Tourism and Antiquities)

"Sarkofagus itu sangat tebal, yang mendorong para penjarah untuk mencuri tutup sarkofagus tanpa alasnya," jelas Waziri selama konferensi pers, melansir CNN.

Waziri mengatakan, peninggalan bersejarah itu dikenal sebagai "Sarkofagus Hijau" karena permukaan hijau di atasnya.

Peti mati itu mungkin milik seorang pendeta bernama Ankhenmaat, meskipun beberapa prasasti telah dihapus, kata Waziri.

Sementara itu, Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg mengatakan, sarkofagus tersebut diselundupkan melalui Jerman sebelum tiba di Negeri Paman Sam.

"Peti mati yang menakjubkan ini diperdagangkan oleh jaringan yang terorganisir dengan baik yang telah menjarah barang antik yang tak terhitung jumlahnya dari wilayah tersebut," ungkap Bragg.

"Kami senang benda ini akan dikembalikan ke Mesir, tempat yang seharusnya," tandasnya.

Diketahui, Mesir berhasil mengembalikan sekitar 29.300 artefak kuno yang diselundupkan ke luar negeri selama 10 tahun terakhir, menurut Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry yang menghadiri upacara tersebut.

Lebih dari 110 di antaranya dikembalikan pada tahun 2022 dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Prancis, dan negara lain, menurut Kementerian Pariwisata dan Barang Antik.

"Terima kasih tulus kami kepada otoritas AS atas kerja sama mereka dalam mengembalikan barang berharga ini," cuit Kementerian Luar Negeri Mesir.