Universitas Irlandia Berencana Kembalikan Sisa Mumi dan Sarkofagus Berusia 2.000 Tahun ke Mesir
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/www.metmuseum.org)

Bagikan:

JAKARTA - University College Cork (UCC) Irlandia mengatakan akan memulangkan artefak kuno, termasuk sisa-sisa mumi manusia dan sarkofagus, ke Mesir tahun depan.

Barang-barang yang disumbangkan ke universitas pada tahun 1928, juga termasuk satu set guci kanopi - wadah yang digunakan oleh orang Mesir kuno selama proses mumifikasi, untuk menyimpan dan mengawetkan organ pemiliknya untuk kehidupan setelah kematian - dan barang-barang dari karton, bahan yang digunakan dalam topeng penguburan.

University College Cork mengatakan, artefak tersebut berasal dari periode antara 975 BC (sebelum Masehi) dan 100 AD (Anno Domini), melansir The National News 12 Desember.

Keputusan untuk memulangkan artefak adalah hasil pembicaraan dengan kedutaan Mesir di Dublin, Departemen Luar Negeri Irlandia dan Museum Nasional Irlandia, kata universitas tersebut.

Sebuah rencana untuk mengembalikan barang-barang tersebut dengan aman ke Mesir sedang disusun dan diharapkan akan dipulangkan tahun depan, tambah universitas.

"UCC sangat memperhatikan aset warisannya dan dengan senang hati berada dalam posisi untuk mempersembahkan benda-benda ini kepada negara Mesir," kata Presiden UCC Profesor John O’Halloran.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas bantuan mereka dalam mengembangkan program pengembalian barang-barang ini," sambungnya.

Sementara itu, Duta Besar Mesir untuk Irlandia Mohamed Selim, berterima kasih kepada Profesor O'Halloran, pejabat Irlandia dan Mesir atas kerja sama mereka dalam upaya repatriasi.

Ketika diberikan ke universitas, sisa-sisa mumi diyakini sebagai milik seorang ratu kuno. Mereka telah ditemukan di Luxor's Valley of the Queens antara tahun 1903 dan 1904.

Namun, tes oleh universitas menentukan bahwa itu adalah sisa-sisa seorang pria, berusia antara 45 dan 50 tahun. Sementara, Sarkofagus itu bukan milik orang yang sama.

Diketahui, perjalanan artefak kembali ke Mesir akan didokumentasikan dalam sebuah proyek kreatif berjudul 'Kekerabatan'.

Proyek tersebut akan dipimpin oleh artis Dorothy Cross dan produser Mary Hickson, kata pihak universitas.