Bagikan:

JAKARTA - Mario Dandy Satrio disebut belum menyadari bila saat ini banyak hujatan yang ditujukan kepadanya buntut aksi penganiayaannya terhadap D, anak di bawah umur.

Adapun, di media sosial hujatan terus bermunculan yang ditujukan kepada anak dari Rafael Alun Trisambodo itu. Cibiran itu menyoroti gaya hidupnya yang mewah hingga aksi arogan pemuda tersebut.

"Beliau kan di dalam tidak bisa melihat, beliau tidak tahu apa-apalah," ujar pengacara Mario, Dolfie Rompas kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Februari.

Ketidaktahuan Mario yang saat ini sedang menjadi sorotan karena untuk sementara tak menggunakan alat komunikasi.

Tentu, alasannya dikarenakan anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak itu sedang menghadapi proses hukum di kepolisian.

"Karena beliau dalam proses hukum ya tentu tidak bisa menggunakan alat komunikasi," sebutnya

Di sisi lain, Dolfie mengklaim kliennya itu sangat merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap David.

Bahkan, dikatakan, bila pihak keluarga Mario selalu memerintahkannya untuk meminta maaf kepada David. Tapi, karena tak bisa bertemu secara langsung maka belum bisa terealisasi.

"Dari kemarin-kemarin tentunya dia sudah menyadari, sudah menyampaikan, kan dia tidak bisa ketemu tapi ya selalu disarankan oleh orangtua, wajarlah harus menyampaikan minta maaf, tapi kan tidak bisa ketemu dengan korban karena beliau masih dalam proses hukum," kata Dolfie.

Adapun, Mario Dandy Satrio dan rekannya, Shane, telah dianggap terlibat dalam rangkaian kasus penganiayaan terhadap David. Sehingga, mereka ditetapkan tersangka.

Untuk Mario, polisi mempersangkakannya dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 KUHP tentang penganiyaan.

Sedangkan untuk Shane hanya disangkakan Pasal 76C juncto Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.