Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan produksi Lapangan Merakes yang dikelola ENI Indonesia mengalami peningkatan di awal tahun 2023.

Arifin bilang produksi lapangan yang terletak di cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur ini telah mencapai jumlah produksi 790 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada atau meningkat 777 persen dari sebelumnya yang berada di kisaran 90 MMSCFD.

"Kabar bagus, Eni Merakes produksinya kemarin naik dari 90 menjadi 790," ujar Arifin yang dikutip Sabtu 25 Februari.

Asal tahu saja lapangan ini dikelola oleh perusahaan energi asal italia, Eni East Sepinggan Limited yang memegang hak 65 persen dan bekerja sama dengan PT Pertamina Hulu Energi East Sepinggan (15 persen) dan Neptune Energi East Sepinggan B.V. (20 persen).

Dengan peningkatan jumlah produksi ini Arifin meyakini akan kembali menghidupkan pasokan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Bontang.

"Jadi nanti LNG yang di Bontang bisa hidup lagi. Itu dari produksi Merakes," pungkas Arifin.

Sebelumnya, Lapangan MErakes ini diresmikan oleh Arifin Tasrif pada Juni 2021 yang lalu. Keberadaan proyek senilai 1,3 miliar dolar ini menjadi bukti komitmen Pemerintah dalam meningkatkan produksi gas bumi nasional di tengah tantangan global industri hulu migas menghadapi masa pandemi COVID-19 pada tahun 2021. Hal ini juga membuktikan bahwa iklim investasi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tetap terjaga.

Keberadaan Lapangan Merakes, sambung Arifin, yang cukup strategis sekitar 35 kilometer (KM) Tenggara dari Floating Production Unit (FPU) Jangkrik, memungkinkan ENI dapat memaksimalkan sinergi dan meningkatkan ekonomi lapangan dengan infrastruktur terdekat.

"Produksi dari lapangan ini bisa berkontribusi pada perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang, yang memasok LNG ke pasar domestik maupun ekspor," jelasnya.