Bagikan:

BANDA ACEH - DPA Partai Aceh masih kekosongan kandidat calon ketua umum menjelang sehari pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) III, mulai Sabtu, 25 Februari-26 Februari 2023.

"Sampai saat ini, belum ada satu pun sosok yang mendeklarasikan maju sebagai calon ketua umum, termasuk Muzakir Manaf atau Mualem," kata Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri di Banda Aceh dilansir ANTARA, Jumat, 24 Februari.

Partai Aceh merupakan partai politik lokal terbesar di Tanah Rencong. Partai yang dibentuk pada tahun 2007 pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2009 dan menjadi partai pemenang saat itu dengan perolehan suara sebesar 46,91 persen.

Sejak berdiri dan berkiprah di kancah politik lokal, Partai Aceh baru dipimpin oleh satu orang, yakni mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf alias Mualem (dua periode).

Namun, pada pelaksanaan musyawarah besar ketiga tahun ini, Mualem belum menunjukkan tanda-tanda ingin memimpin kembali partai yang lahir dari rahim perdamaian konflik Aceh atau MoU Helsinki melalui UUPA.

Dijelaskan pula mekanisme pengajuan calon Ketua Umum Partai Aceh, sebagaimana yang tertuang dalam AD/ART partai, oleh peserta musyawarah maksimal sebanyak tiga orang.

"Jadi tidak ada mekanisme pendaftaran untuk menjadi calon ketua umum. Semuanya menjadi hak penuh dari peserta mubes," ujar mantan anggota DPR Aceh itu.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Pelaksana Mubes III Partai Aceh Tarmizi S.P. Dikatakan bahwa calon ketua umum baru diketahui saat kegiatan berlangsung.

"Minggu (26/2) nanti baru ketahuan. Sejauh ini belum ada, kami lihat nanti apakah ada yang mendaftar atau tidak," katanya.

Mengenai Mualem, Tarmizi meyakini mantan Panglima GAM tersebut bakal kembali bersedia menakhodai Partai Aceh untuk ketiga kalinya. Apalagi, dalam AD/ART tidak ada pembatasan periode kepemimpinan.

"Beliau (Mualem) belum mendaftar. Akan tetapi, kami yakin beliau akan kembali dicalonkan," kata Tarmizi S.P.