Cari Figur Elektabilitas Tinggi, KIB Dinilai Akan Realistis Pilih Capres yang Potensial Menang
DOKUMENTASI/Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberi pesan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) agar tidak sembrono dalam menentukan calon presiden (capres). Pesan Jokowi ini pun ditangkap anggota KIB yakni Golkar, PPP dan PAN untuk tidak terburu-buru dalam mengumumkan nama capres. Bahkan Golkar dan PPP akan mencari sosok yang punya elektabilitas tinggi. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, menilai Capres dan Cawapres KIB akan berasal dari figur internal dan eksternal, dengan melihat elektabilitas para calon.

“Capres KIB kombinasi internal dan eksternal. Dari segi internal misalnya nama Ketum Golkar Airlangga terus disounding. Sementara PAN dan PPP memasukkan begitu banyak nama eksternal KIB seperti Ganjar, Anies, Erick dan lainnya,” ujar Adi, Rabu, 26 Oktober.b

Menurutnya, KIB akan lebih realistis untuk mengusung calon yang potensial menang pada Pilpres 2024. Sehingga tidak akan memaksakan para ketua umumnya untuk maju. 

“Siapa pun itu, nantinya baik dari internal atau eksternal, tapi dari segi elektabilitas calon eksternal lebih kuat,” kata Adi.

Adi menilai, KIB sudah mengambil langkah cepat untuk menyikapi dinamika politik saat ini guna menjaga momentum politik. Salah satunya, terus berkonsolidasi jelang pertemuan di November mendatang. Disebut-sebut mereka akan segara menentukan calon. 

“KIB tentunya ingin tunjukkan soliditas koalisi ke publik. Ini penting bagi KIB untuk terus menjaga momentum dan semangat politik mesin politik mereka. Dengan talkative itu ingin memastikan sebagai koalisi yang terus panas menuju 2024,” kata Adi.

Apalagi, ada keterlibatan Presiden Jokowi dalam tubuh KIB yang makin menguatkan kedekatan keduanya. Diketahui, Jokowi sempat menyinggung 3 ketum parpol yang berangkulan terus tapi tidak segera menetapkan capres.

“Jadi, sudah jadi rahasia umum bahwa KIB adalah koalisi parpol pendukung Jokowi yang segala sesuatunya dikomunikasikan dengan Jokowi. Termasuk urusan capres,” pungkas Adi.

Sebelumnya, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Jokowi telah mengetahui kandidat capres KIB. Pun pembicaraan  bersama dengan PAN dan PPP. 

"Ini, kan, komunikasi politik, bukan komunikasi yang biasa saja, banyak hal yang dikomunikasikan," kata Airlangga beberapa waktu lalu.

Sementara Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono telah menyatakan akan memilih sosok calon presiden (capres) yang punya elektabilitas tertinggi. Hal tersebut menjadi sikap PPP agar bisa menaikkan tingkat elektabilitas partai pada Pemilu 2024. 

“Kalau kita ingin mendapat efek elektoral atau elektabilitas dari para tokoh capres, maka tentu kami pilih tokoh yang memiliki survei tertinggi. Sebab, ini merupakan pilihan yang paling rasional,” ujar Mardiono, Rabu, 26 Oktober.