Virus H5N1 Menyebar, Puluhan Ribu Burung dan Ratusan Singa Laut Mati di Kawasan Lindung Peru
Ilustrasi pelikan di Peru. (Wikimedia Commons/Kevo287)

Bagikan:

JAKARTA - Flu burung telah membunuh puluhan ribu burung, sebagian besar burung pelikan, dan sedikitnya 716 singa laut di kawasan lindung di seluruh Peru, kata pihak berwenang, seiring dengan menyebarnya jenis H5N1 di seluruh wilayah tersebut.

Peru mencatat kasus pertama virus ini pada Bulan November pada burung-burung di bagian utara negara itu. Sejak saat itu, virus tersebut telah membunuh 63.000 ekor burung, menurut data pemerintah.

"Kami juga mencatat sejak pertengahan Januari kematian yang tidak biasa pada banyak singa laut, sejauh ini kami memiliki sekitar 716 singa laut yang mati di tujuh kawasan alami yang dilindungi di pantai," jelas Roberto Gutierrez, kepala pengawasan National Service of Natural Protected Areas, seperti melansir Reuters 22 Februari.

Sejak awal 2021, flu burung telah melanda dunia, menewaskan lebih dari 200 juta unggas akibat penyakit atau pemusnahan massal, demikian ungkap Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

Di Amerika Selatan, kasus flu burung telah terdeteksi di Ekuador, Bolivia, Chili, Paraguay, serta baru-baru ini di Argentina dan Uruguay. Di Brasil, eksportir unggas terbesar di dunia, masih belum ada kasus yang dikonfirmasi.

Sementara di Chili, otoritas kesehatan minggu lalu mendeteksi kasus positif pertama pada mamalia laut, yaitu seekor singa laut di sebuah pantai di bagian utara negara itu.

Dalam beberapa minggu terakhir, kru dari Dinas Kehutanan dan Margasatwa Nasional Peru, dengan pakaian plastik pelindung, sarung tangan, dan masker, telah mengumpulkan dan menguburkan ratusan singa laut dari beberapa pantai di sepanjang pantai tengah Peru.

"Apa yang kami ingat awalnya dimulai dengan burung pelikan tahun lalu, sekarang mempengaruhi mamalia laut ini," terang Javier Jara, seorang dokter hewan dari dinas tersebut.

Diketahui, populasi singa laut berjumlah sekitar 110.000 ekor di Peru pada tahun 2020, terutama di wilayah pesisir Ica dan cagar alam Paracas, menurut Oceana, sebuah organisasi internasional yang berdedikasi untuk melindungi lautan.