JAKARTA - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinisiasi Partai Gerindra dan PKB belum menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Meskipun sebelumnya kedua parpol sempat menargetkan bahwa pengumuman terkait nama capres dan cawapres akan dilakukan sebelum bulan ramadan pada akhir Maret mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, mengatakan partainya tetap mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Dia menyebut, sejauh ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi cawapres terkuat untuk mendampingi Prabowo.
"Kami rasa, Pak Muhaimin Iskandar menjadi calon kuat menjadi wapresnya Pak Prabowo," ujar Budi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Februari.
Budi mengatakan, pihaknya akan menganalisa dan menghitung secara matang terkait calon pendamping Prabowo di 2024.
"Kita menganalisa, mengobservasi, dan berhitung secara matang mengenai calon-calon pendamping Pak Prabowo," ungkapnya.
Kendati demikian, Budi menekankan, jika Gerindra dan PKB telah membuat perjanjian politik terkait koalisi. Dalam perjanjian tersebut, capres dan cawapres akan ditentukan Prabowo dan Cak Imin.
"Kami menjunjung tinggi perjanjian tersebut, dan sesuai dengan apa yang telah tertuang di perjanjian mengenai capres dan cawapres itu akan ditentukan secara bersamaan antara pak Prabowo selaku ketum Gerindra dan pak Muhaimin Iskandar selalu ketuk PKB," katanya.
Menurutnya, nama capres dan cawapres yang bakal diusung koalisi Gerindra-PKB akan diputuskan jika waktunya telah tiba.
BACA JUGA:
"Itu nanti sama-sama ditentukan Pak Prabowo dan Cak Imin. Saya rasa pada waktunya akan sungguh-sungguh dibicarakan dan diputuskan," kata Budi.