JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa langsung Tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) melalui sambungan panggilan video.
Selain tim Inasar yang sedang menjalankan misi kemanusiaan membantu korban gempa Turki, turut hadir dalam komunikasi Jakarta-Turki itu Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal.
Sambungan panggilan video itu dilakukan di Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta ruang Command Center, Kamis 16 Februari.
"Bagaimana kabar dan kondisi di Turki?" tanya Presiden Jokowi, dikutip dari keterangan resmi, Kamis 16 Februari.
Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Henri Alfiandi.
"Alhamdulillah semua tim dari Indonesia maupun dari KBRI semua dalam keadaan sehat, Bapak Presiden," jawab Pemimpin Tim Inasar dalam operasi di Turki sekaligus Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas Yopi Haryadi.
"Kelihatannya dingin banget, jam berapa di Turki?" tanya Presiden Jokowi.
"Dingin banget, Bapak Presiden. Ini 3 derajat (celcius) di sini, tapi rasanya kayak di kulkas, Bapak Presiden. Ini jam 5 pagi," jawab Yopi.
BACA JUGA:
Presiden Jokowi kemudian menanyakan kondisi terakhir di Turki.
Menurut Yopi, saat ini korban meninggal dunia akibat gempa Turki telah melampaui 30 ribu korban. Tim Inasar pun terus terjun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.
Dalam laporannya, Yopi Heryadi menyampaikan bahwa Tim Inasar yang berkekuatan 48 personel dan 2 anjing pelacak tiba di Bandara Adana pada Senin, 12 Februari 2023.
Setelah tiba, tim langsung mendirikan basis operasi atau "base of operation" untuk kemudian melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.
Tim Inasar melaksanakan pencarian di tujuh wilayah yaitu di Sumeriah Mah, Antakiya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric.
Sejauh ini, Tim Inasar telah menemukan dan mengevakuasi 12 orang korban.
Selain itu, Inasar telah menempatkan dua personel, berperan sebagai reception and departure center bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR (Urban Search and Rescue) internasional serta satu orang di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki.
Kepada Tim Inasar, Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, via telepon.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Presiden Erdogan mengapresiasi kerja cepat Tim Inasar.
"Tadi malam saya telepon juga, berbicara dengan Presiden Erdogan mengenai tim kita, tim medis maupun SAR kita yang sudah berada di Turki dan beliau menyampaikan apresiasi karena kita dianggap cepat," pungkasnya.