Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai kehadiran teknologi genome sequencing atau identifikasi materi genetik bakal membawa perubahan yang besar bagi industri pelayanan kesehatan di masa depan.

"Penemuan tentang teknologi genome sequencing dan DNA akan secara drastis mengubah industri kesehatan di masa depan. Itu akan mengubah bagaimana tenaga kesehatan mendiagnosis pasien, mengubah bagaimana merawat pasien," kata Budi saat membuka diskusi tentang teknologi genomik di Jakarta, Kamis 16 Februari, disitat Antara.

Genome sequencing adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada organisme, seperti bakteri, virus dan manusia.

Budi mengatakan, pengembangan teknologi genome sequencing sendiri sejalan dengan transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu transformasi teknologi kesehatan termasuk bioteknologi.

Menurut Budi, studi tentang genom memainkan peranan penting untuk dapat memahami dan menganalisa komponen terkecil pada manusia, yaitu DNA. Pemanfaatan teknologi ini membawa manfaat bagi dunia medis dalam hal perawatan setiap pasien sehingga pengobatan dapat lebih tepat.

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi genome sequencing di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal, kata Menkes Budi. Meski begitu, Indonesia memiliki banyak peluang dalam bidang ini hingga di masa depan.

Dia mengingatkan, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, data genomik, serta jumlah populasi yang dapat menjadi modal untuk pengembangan teknologi genome sequencing di industri kesehatan.

Modal lainnya, menurut Budi, Indonesia juga memiliki ekosistem berbagai perusahaan rintisan (startup) yang telah berkembang selama lima hingga sepuluh tahun terakhir.

"Jadi pekerjaan rumah kita sekarang adalah mereplikasi ekosistem ini untuk perusahaan di bidang bioteknologi," kata Budi.

Hal tersebut juga dapat membuka kesempatan bagi perusahaan modal ventura untuk terlibat aktif dalam sektor industri kesehatan terkait dengan pengembangan teknologi genome sequencing. Namun, Budi juga mengingatkan bahwa investasi untuk sektor ini membutuhkan komitmen jangka panjang.