Bikin Adem: Pemuka Agama Islam, Kristen dan Yahudi Pimpin Doa Bersama untuk Korban Gempa Turki
Doa bersama untuk korban gempa Turki. (Twitter/@Elpidophoros)

Bagikan:

JAKARTA - Para pemimpin dari agama Islam, Kristen dan Yudaisme berkumpul pada Hari Selasa untuk mengadakan doa bersama bagi korban gempa bumi kembar di Turki yang terjadi Senin pekan lalu.

Puluhan peserta berdoa dan melantunkan puji-pujian bagi mereka yang terluka atau terlantar akibat bencana, agar mereka cepat sembuh pada upacara doa tersebut.

Acara yang diselenggarakan oleh Elpidophoros, uskup agung Ortodoks Yunani Amerika tersebut, digelar di Universitas Georgetown, Washington D.C.

Duta Besar Turki untuk Amerika Serikat Hasan Murat Mercan, Penasihat Layanan Keagamaan Kedutaan Besar Turki Bilal Kuşpınar dan Nurullah Çelebi, salah satu imam Diyanet Center of America, serta Uskup Denis J. Madden dari Keuskupan Agung Baltimore, Mor Dionysius John Kawak dan Uskup Agung Vicken Aykazyan dari Gereja Apostolik Armenia ikut serta dalam acara tersebut.

Sementara, Rabi Richard Marker dari Komite Yahudi Internasional untuk Konsultasi Antaragama dan Jason Isaacson dari Komite Yahudi Amerika hadir atas nama komunitas Yahudi.

doa lintas agama untuk gempa turki
Doa bersama untuk korban gempa Turki. (Twitter/@Elpidophoros)

Dalam kesempatan tersebut, Imam Çelebi membacakan ayat-ayat dari kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.

"Terima kasih atas segala dukungan materil dan emosional yang diberikan kepada daerah yang dilanda gempa," ujar Duta Besar Mercan seperti melansir Daily Sabah 15 Februari.

Setidaknya, Lebih dari 35 ribu orang tewas akibat dua gempa besar yang mengguncang tenggara Turki Senin pekan lalu, seperti yang dilaporkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada Selasa.

Gempa berkekuatan 7,8 SR dan 7,6 berpusat di Kahramanmaraş dan melanda sembilan provinsi lainnya, Hatay, Gaziantep, Adıyaman, Malatya, Adana, Diyarbakır, Kilis, Osmaniye dan Şanlıurfa. Lebih dari 13 juta orang terkena dampak gempa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk hingga Lebanon dan Siprus, juga merasakan getaran yang kuat, dengan negara tetangga Suriah mengalami kerusakan terbesar setelah Turki.

Korban tewas di negara yang sudah dilanda perang itu telah naik di atas 5.800, dengan hampir 15.000 orang terluka.

Sementara, tim SAR berhasil menyelamatkan lebih dari 8.000 orang dari reruntuhan di Turki sejauh ini. Pihak berwenang memperkirakan, korban akan meningkat karena harapan untuk menyelamatkan lebih banyak korban yang selamat di reruntuhan memudar pada hari ke-10.