Jokowi: Pemulihan Ekonomi Kuncinya di Investasi
Presiden Joko Widodo (DOK. BPMI Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kunci pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19 adalah investasi. Sebab, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbatas dan tak mungkin mampu membiayai seluruh pembangunan di Tanah Air.

"Berkaitan dengan pemulihan ekonomi, kuncinya adalah di investasi karena APBN kita tidak memungkinkan untuk seluruh pembangunan ini dicover dari anggaran APBN," kata Jokowi dalam rapat terbatas Penanganan Pandemi COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 6 Januari.

Atas dasar ini, Jokowi meminta kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah tidak melakukan tindakan yang berpotensi menghambat masuknya investasi. Sebaliknya, Jokowi meminta agar kementerian dan lembaga hingga pemerintah daerah dapat mempercepat pelayanan yang berkaitan dengan investasi.

"Yang kita inginkan, kementerian, lembaga, pemda itu memberikan pelayanan yang cepat dan baik pada investasi," tegasnya.

Khusus untuk investasi besar, Jokowi berpesan agar gubernur bisa turun langsung sehingga realisasinya benar-benar terjadi di lapangan.

Jokowi juga menyinggung masalah kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dan kebutuhan pembiayaan nasional. Kesenjangan ini dinilai Jokowi terjadi karena tingginya kebutuhan pembiayaan pembangunan namun di sisi lain defisit anggaran makin meningkat dan kapasitas pembiayaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) makin terbatas.

Karenanya pemerintah membuat skema pembiayaan lain yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF) dan program ini sekaligus diperkenalkan Jokowi agar para gubernur bisa membantu pelaksanaannya di lapangan agar investasi dapat berjalan cepat.

"Kita memiliki sebuah terobosan dalam rangka pembiayaan nasional, tidak hanya tergantung APBN atau bantuan pinjaman tapi kita akan punya Sovereign Wealth Fund yang namanya Indonesia Investment Authority," pungkasnya.