JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mengembangkan sistem informasi dan layanan ketenagakerjaan agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat, sehingga berdampak positif terhadap pembangunan ketenagakerjaan.
"Ini adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh layanan ketenagakerjaan, dan kami akan berupaya untuk terus mengembangkan sistem layanan ketenagakerjaan yang berstandar internasional," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dikutip ANTARA, Senin 13 Februari.
Kemnaker telah memiliki sistem informasi dan layanan ketenagakerjaan berupa Sistem dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPKerja), yang mencakup berbagai layanan ketenagakerjaan seperti peningkatan kompetensi (Skill Hub), sertifikasi kompetensi (Serti Hub), penempatan (Karir Hub), hingga pengembangan dan pendampingan kewirausahaan (Biz Hub).
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menambahkan aplikasi SIAPKerja adalah salah satu upaya Kemnaker dalam melakukan transformasi digital di bidang ketenagakerjaan.
BACA JUGA:
Pihaknya akan terus mengembangkan aplikasi ini mengingat saat ini angkatan kerja Indonesia berjumlah 144 juta dan terus bertambah tiap tahunnya.
Adapun, salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah pencocokan antara supply dan demand tenaga kerja.
"Kami harus meningkatkan kesesuaian pekerjaan, karena masalah utama pasar kerja Indonesia saat ini adalah mismatch antara supply and demand," ujarnya.