Dishub Akui Jakarta Makin Macet Akibat Pembangunan Tol dan LRT Jabodebek
Ilustrasi-(DOK VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubugan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku tingkat kemacetan Jakarta meningkat dari tahun lalu. Namun, Syafrin tak mengungkapkan data mengenai angka kemacetan saat ini.

"Tentu jika kita melihat grafiknya, ada peningkatan (angka kemacetan)," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 13 Februari.

Syafrin berujar, salah satu penyebab peningkatan kemacetan Jakarta adalah pembangunan infrastruktur, yakni pekerjaan konstruksi Jalan Tol Harbor Road II di Jalan RE Martadinata dan Jalan Lodan Raya.

"Di sisi utara, itu di RE Martadinata, tahun ini kita ada pekerjaan pembangunan Harbour Road Toll II. Di mana, saat ini ada manajemen rekayasa lalu lintas untuk jalan RE Martadinata yang tadinya 4 lajur 2 arah, saat ini menjadi 2 lajur 1 arah. Sehingga, terjadi kepadatan karena memang cukup panjang dari kawasan JIS ke barat," ungkap Syafrin.

Proyek pembangunan tol di Jakarta Utara ini, menurut Syafrin, juga menjadi penyebab tersendatnya lalu lintas di Jakarta International Stadium (JIS) setelah konser Dewa 19 beberapa waktu lalu. Kepadatan lalu lintas ini sempat menuai keluhan banyak masyrakat.

Selain itu, proyek lain yang menyebabkan kemacetan adalah pembangunan tiang LRT Jabodebek di Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Suboto, hingga Jalan HR Rasuna Said. Proyek di sepanjang jalan protokol ini juga mengakibatkan kemacetan mengular hingga ke wilayah lainnya.

"Itu ada beberapa lajur yang titiknya menjadi tidak optimal karena terdampak pembangunan tiang LRT Jabodebe. Sehingga yang tadinya ada 4 lajur, diambil 1 lajur menjadi 3 lajur dan seterusnya," ujar Syafrin.

Meski demikian, jika kedua proyek infrastruktur tersebut selesai dibangun, Syafrin menyebut angka kemacetan akan berkurang. Ditambah, dengan beroperasinya LRT Jabodebek pada bulan Juli mendatang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.

"Untuk LRT Jabodebek akan operasional dari Cibubur ke Dukuh atas, demikian pula halnya dari Bekasi Timur ke Dukuh Atas. Kita harapkan ada perpindahan angkutan kendaraan pribadi ke layanan angkutan umum dari 2 kawasan itu," ungkap dia.