Bagikan:

KALTENG - Sebanyak 1.010 sampel darah warga Kabupaten Gunung Mas di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) diperiksa guna mendeteksi dini penyakit filariasis atau kaki gajah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas Nia Ernawati mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya ini mendukung pencanangan program eliminasi kaki gajah yang dimulai di Gunung Mas sejak awal Oktober 2016.

"Pengambilan sampel dan pemeriksaan darah ini pun telah selesai 100 persen," katanya di Kuala Kurun, Kalteng, Senin 6 Februari, disitat Antara.

Nia pun mengapresiasi peran aktif warga dalam mendukung program ini, terutama 1.010 warga bersedia diambil sampel darahnya yang tersebar di 12 kecamatan di Gunung Mas.

Guna mengeliminasi kaki gajah maka warga Gunung Mas wajib meminum obat pencegahan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini satu kali dalam setahun, selama lima tahun berturut-turut.

Maka di tahun ini, untuk memastikan daerah setempat bebas dari penyakit kaki gajah, Kementerian Kesehatan melakukan Brugia Impact Survei (BIS) dengan pada tahap pertama ini mengambil sampel darah 1.010 warga.

Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel darah dilakukan mulai pukul 22.00-02.00 WIB. Warga yang menjadi sampel mendukung kegiatan ini sehingga target pengambilan sampel darah dapat tercapai.

Selama pelaksanaan, tim kesehatan juga didampingi oleh TNI/Polri. Personel TNI/Polri juga membantu tim kesehatan selama mengambil sampel darah warga.

“Sampel tersebut selanjutnya akan diperiksa oleh tim khusus, dan hasilnya keluar sekitar satu bulan lagi," kata Nia.

Warga Kuala Kurun, Desi, mengaku sebagai salah satu di antara 1.010 warga Gunung Mas yang diambil sampel darahnya, dalam rangka persyaratan eliminasi filariasis atau penyakit kaki gajah.

“Sebelum diambil sampel darah, saya dihubungi petugas. Mereka mengabarkan akan datang untuk mengambil sampel darah pada pukul 23.00 WIB. Semoga saja hasilnya bagus,” tandasnya.