Perahu Karet dan Polairud Siaga Hadapi Peringatan Dini Banjir Rob Melanda Kepri Hingga 11 Februari
Ilustrasi. Kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara diterjang banjir rob pada 5 Juni 2020. (Antara-M Risyal H)

Bagikan:

RIAU - Polda Kepulauan Riau (Kepri) menyiagakan alat keselamatan untuk mengantisipasi peringatan dini banjir pesisir atau rob di wilayah Kepri pada 5-11 Februari.

Peringatan dini itu sebelumnya disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam.

“Kami sudah menyiagakan alat keselamatan berupa perahu karet dan jaket pelampung di setiap Polres yang ada di wilayah ini untuk mengantisipasi banjir rob,” ujar Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Kepri Kombes Boy Herlambang, Senin 6 Februari, disitat Antara.

Selain alat keselamatan, dia menyebutkan pihaknya juga menyiagakan ratusan personel yang ditempatkan di lokasi rawan terjadi banjir rob.

Ia juga mengimbau masyarakat pesisir, pengguna jasa transportasi laut serta nelayan agar mewaspadai terhadap peringatan yang sudah disampaikan oleh BMKG tersebut.

“Karena sudah ada peringatan dari BMKG itu, saya berharap kepada masyarakat pesisir, pengguna jasa transportasi laut dan nelayan jangan terlalu memaksakan beraktivitas di laut karena sangat berbahaya,” ucapnya.

Diberitakan, BMKG Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini banjir rob di sejumlah wilayah Kepri pada tanggal 5-11 Februari 2023.

Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Addi Setiadi mengatakan, potensi banjir rob di sejumlah wilayah Kepri terjadi karena adanya aktivitas pasang air laut, dan curah hujan tinggi.

“Karena itu kami mengimbau masyarakat yang berada di pesisir pantai agar waspada adanya fenomena banjir pesisir yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 5 -11 Februari di sejumlah wilayah Kepri,” ujar Adi, Minggu 5 Februari.

Sejumlah wilayah yang terdampak itu yaitu, di Kota Batam, Bintan, Tanjungpinang, Karimun dan Lingga.

“Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” tandasnya.