DIY - Sebanyak 171 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah diberangkatkan sepanjang awal 2023 ini.
Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widiastuti mengatakan, pemberangkatan PMI dilakukan melalui dua mekanisme. Melalui langsung daftar online di aplikasinya Sisko Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), atau lewat difasilitasi dinas.
"Dan kalau yang sekarang dari akhir tahun 2022 awal 2023 untuk Bantul kita sudah memberangkatkan sebanyak 171 pekerja, dan jumlah itu tertinggi dibanding empat kabupaten/kota di DIY," katanya di Bantul, Minggu 5 Februari, disitat Antara.
Menurut dia, berkaitan dengan penempatan PMI tersebut, pihaknya terus merekatkan ketugasan antara UPT BP2MI DIY dengan pemerintah daerah, sehingga diharapkan tidak terjadi kendala, seperti pemberangkatan ilegal, atau pemulangan PMI bermasalah.
"Akan tetapi kalau ada kendala kita bisa menyamakan persepsi bagaimana cara mengatasi, cara memberikan solusi yang terbaik buat saudara-saudara kita yang bekerja di luar negeri," katanya.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, tingginya minat masyarakat untuk menjadi PMI dan bekerja di luar negeri, karena rata-rata mereka menginginkan peningkatan taraf hidup dirinya maupun keluarga.
"Jadi mereka cari modal usaha misalkan gaji kalau kerja di sini dan di luar negeri kan beda, sehingga biasanya setelah mereka bekerja dua sampai tiga tahun dapat modal, nanti di sini mereka akan membuka lapangan kerja yang mandiri," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, di Kabupaten Bantul juga terdapat paguyuban PMI, dan mereka mayoritas mempunyai berbagai usaha baik bidang kuliner dan sebagainya.
Bahkan, kata dia, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, juga memberikan fasilitas kepada mereka yang sudah pulang setelah bekerja sebagai PMI untuk pelatihan-pelatihan pemasaran secara daring atau online di dinas.