113 Rumah di Kupang Terendam Banjir, Bupati Siapkan 3 Titik Pengungsian
Ilustrasi banjir. (Antara)

Bagikan:

NTT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat rumah yang diisi 113 kepala keluarga (KK) atau 470 jiwa warga Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diterjang banjir limpasan Kali Oesao.

"Berdasarkan pendataan dilakukan tim dari BPBD terdapat 113 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Kupang Timur akibat luapan air banjir Kali Oesao sebagai dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kupang berupa hujan dengan intensitas lebat dalam sepekan ini," kata Kepala Pelaksana BPBD, Semi Tinenti, Minggu 5 Februari, disitat Antara.

Banjir di Kecamatan Kupang Timur disebabkan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang mengguyur dalam sepekan ini menyebkan Kali Oesao melimpas.

Kali Oesao meluap setelah tanggul Bendungan Oesao di Desa Pukdale jebol pada Sabtu 4 Februari dini hari.

"Ada warga yang mengungsi ke beberapa fasilitas umum karena kondisi rumah terendam air banjir. Warga yang mengungsi dari Kelurahan Naibonat," kata Semi.

Semi menambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor di ruas jalan yang menghubungkan Desa Oemasi dan Desa Bone, Kecamatan Nekamese namun tidak sampai mengganggu akses transportasi yang menghubungkan dua daerah itu.

Sementara itu, Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang telah menyiapkan tiga lokasi pengungsian untuk warga yang harus mengungsi karena kondisi rumah terendam air banjir.

Tiga lokasi pengungsian bagi warga terdampak bencana banjir yang disiapkan pemerintah yaitu SD Negeri Naibonat, Gereja Elim , dan rumah jabatan Bupati Kupang di Oelamasi.

Selain itu menurut Bupati Kupang, pemerintah juga telah membangun dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi para korban bencana.

"Kami harus memastikan semua warga terdampak bencana alam banjir ini tetap mendapatkan kebutuhan makanan yang memadai, sehingga tidak ada yang kesulitan makanan di saat sedang terjadi bencana seperti ini," ujar Bupati Korinus Masneno.