Ternyata Pandemi COVID-19 Bikin Banyak Satwa di Ragunan Hamil, <i>Kok</i> Bisa?
Pj Gubernur Heru Budi di Taman Ragunana (Foto: Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Satwa-satwa di Ragunan menjadi lebih produktif berkembang biak akibat pembatasan kegiatan selama pandemi COVID-19. Kok bisa? 

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Endah Rumiyati mengungkapkan, ketika mobilitas warga dibatasi, hal ini berimbas pada penutupan sementara TMR. Ketika dibuka kembali, kapasitasnya juga sempat dibatasi.

Penurunan jumlah pengunjung inilah yang menyebabkan berkurangnya gangguan kepada hewan-hewan sehingga mereka bisa berkembang biak dengan tenang.

"Satwa kita pada masa pandemi pengunjung ini kan berkurang mereka itu lebih sejahtera pak, banyak satwa yang bereproduksi, banyak yang lahir, enggak diganggu. Memang pada masa COVID itu, positifnya jadi lebih banyak satwa," kata Endah saat ditemui di TMR, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Februari.

Selama masa pandemi, tercatat dua harimau Ragunan sempat terpapar COVID-19 pada Juli 2021 lalu. Setelah dua harimau tersebut dinyatakan sembuh, Endah menyebut tak ada lagi yang terinfeksi virus corona.

Seiring dengan itu, pengelola TMR juga secara rutin mendatangkan dokter ke kandang-kandang satwa untuk pengecekan kesehatannya.

"Perawatan setelah masa COVID, sebelum COVID pun, kita tetap melakukan perawatan. Kita tetap melakukan visit-visit dokter ke kandang-kandang untuk mengecek satwa di kadang," ujar Endah.

"Seluruh satwa yang ada di kandang kita lakukan perawatan dan pemberian makan karena kita harus mengedepankan unsur kesejahteraan satwa. Jadi, semua perawatan kita penuhi," lanjutnya.

Hari ini, Hari ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono memberi nama anak gajah Sumatera dan jerapah di TMR. Tiba di TMR, Heru mulanya melakukan penanaman pohon. Setelahnya, ia menyambangi kandang gajah dan jerapah satu per satu. Masuk ke dalam area kandang, Heru memberi makan dedaunan kepada satwa-satwa tersebut.

"Saya mampir memberi kesempatan waktu ke Ragunan untuk, pertama menanam pohon tabebuya. Yang berikutnya adalah memberi nama gajah, gajahnya tadi nama Unggul. Terus, yang kedua memberi nama anak jerapah yang kedua, namanya Tazoo," kata Heru di TMR, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Februari.

Unggul dan Tazoo lahir bersamaan pada tanggal 5 Septemeber 2022. Heru menjelaskan, alasan pemberian nama Unggul agar sang hewan berkaki empat tersebut bisa hidup unggul dari kedua orang tuanya yang bernama Arli dan Putir.

"Nama Unggul biar lebih unggul dari orang tuanya," ucap Heri.

Heru juga menjelaskan makna nama Tazoo yang dirasa cukup asing bagi masyarakat. Heru mengungkapkan, Tazoo diambil dari nama kebun binatang Taronga Zoo, Sydney, Australia. Taronga Zoo merupakan tempat lahir ayah dan ibu Tazoo, sebelum dibawa ke INdonesia.

"Tazoo itu dari nama asalnya. Kemudian, Tazoo itu artinya biar mengingat nama ayah dan ibunya," ujar dia.