Bagikan:

JAKARTA - Pria yang melakukan serangan bom bunuh diri ke masjid di kota Peshawar, Pakistan ternyata memakai seragam polisi untuk bisa mendapatkan akses ke daerah tersebut.

Dilansir dari BBC, Kamis 2 Februari, pelaku bom bunuh diri dilaporkan masuk melalui gerbang utama zona aman tempat masjid itu berada.

Kepala polisi Moazzam Jah Ansari mengaku memiliki rekaman CCTV yang mengungkapkan gerakan terakhir pria itu. Dia juga mengkonfirmasi bagian tubuh yang ditemukan di lokasi milik pelaku.

Petugas gagal memeriksa pelaku karena mereka mengira dia adalah salah satu dari polisi, kata Ansari.

"Saya akui ini adalah kesalahan keamanan. Orang-orang saya tidak bisa menghentikannya. Ini salah saya," keluh dia.

Dia menjelaskan, polisi sudah bisa melacak perjalanan sepeda motor pelaku sebelum melakukan penyerangan dengan menggunakan rekaman CCTV.

Saat pria itu memarkir sepeda motornya. Pelaku berseragam polisi, mengenakan masker dan helm. Setelah memasuki kompleks, pelaku bertanya kepada seorang polisi di mana masjid itu berada.

Polisi tidak percaya pria itu adalah 'lone wolf'. Polisi menduga ada jaringan kuat di belakangnya.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban (TTP) membantah keterlibatannya, meski sebelumnya petinggi kelompok tersebut sempat memberikan pernyataan.

Pada Hari Senin, pejabat TTP Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani mengklaim ledakan itu sebagai "balas dendam", atas kematian militan TTP Khalid Khorasani tahun lalu. Namun juru bicara utama TTP kemudian membantah kelompok tersebut terlibat dalam serangan itu.

"Mengenai insiden Peshawar, kami menganggap perlu mengklarifikasi bahwa Tehreek-e-Taliban Pakistan tidak ada hubungannya dengan insiden ini," terang juru bicara TTP Muhammad Khorasani dalam sebuah pernyataan Senin malam.