SBU Ukraina Bongkar Jaringan Prostitusi yang Dikelola Pejabat Imigrasi: Layani Klien Dalam-Luar Negeri, Omzetnya Rp19 M per Bulan
Ilustrasi penangkapan oleh SBU Ukraina. (Wikimedia Commons/Security Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas keamanan SBU Ukraina mengatakan pada Hari Rabu, pihaknya telah membongkar jaringan prostitusi yang dijalankan oleh petugas imigrasi, bagian dari upaya untuk memberantas praktik korupsi dan memenuhi standar Barat dalam memberantas korupsi.

SBU mengatakan komplotan itu dipimpin oleh pejabat Departemen Migrasi kepolisian nasional, yang biasanya bertanggung jawab untuk menjaga kepentingan para pengungsi.

Badan itu menunjukkan foto-foto petugas berseragam yang menyerbu sebuah gedung dan menahan beberapa pria di sebuah ruangan serta sejumlah besar uang tunai dan foto-foto wanita muda yang duduk di sofa di sebuah apartemen.

"Pejabat senior ini mengawasi skema perlindungan yang luas untuk prostitusi di Kyiv dan di wilayah lain," kata pernyataan SBU, melansir Reuters 2 Februari.

Lebih jauh diterangkan, bisnis prostitusi tersebut menghasilkan pendapatan bulanan lebih-kurang sekitar Rp19.372.600.000.

Skema tersebut memangsa wanita berusia 18-30 "dalam keadaan emosional yang rentan", dengan korban dikirim ke klien di dalam dan luar neger Ukraina dan luar negeri. Biayanya bervariasi, mulai dari 20 dolar AS hingga 270 dolar AS.

Terpisah, dalam pidato video malam hari Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada dinas keamanan atas "reaksi cepat mereka terhadap perkembangan yang memalukan ini".

Diketahui, invasi Rusia mendorong lebih dari 7 juta orang meninggalkan Ukraina, menurut angka PBB, meskipun hampir setengahnya kemudian kembali ke rumah.