Pasokan Beras Bulog Tak Cukupi Kebutuhan, Buktinya Beras Kualitas Medium Masih Langka dan Semakin Mahal
Beras Bulog/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Satu pekan berlalu, pasokan beras ke pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, terhenti karena kelangkaan stok beras kualitas medium hingga premium. Kelangkaan beras ini telah terjadi sejak Agustus tahun lalu.

Meski Bulog telah mendistribusikan tiga ribu ton beras, namun angka tersebut dinilai belum mencukupi memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Cipinang. Kelangkaan stok ini juga berdampak pada kenaikan harga beras.

Kenaikan bervariasi, antara 30 hingga 50 persen dari harga normal. Seperti beras kualitas premium yang awalnya dijual 10 ribu per kilogram, kini mencapai 12 ribu per kilogram. Sementara untuk kualitas medium, dari 8 ribu per kilogram, kini naik mencapai 10 ribu per kilogram.

Fauzan, pedagang beras mengakui naiknya harga beras semakin tinggi dan sulitnya mendapat pasokan beras di bulan Januari 2023

"Ya pada naik tinggi, beras yang dulu belum naik kayak beras (kualitas) premium seharga 10 ribu sekarang sudah 12 ribu lebih. Beras (kualitas) medium sekarang di atas 10 ribu, malah barangnya langka," kata Fauzan kepada wartawan, Selasa, 31 Januari.

Fauzan mengatakan, kelangkaan beras terjadi sejak bulan November 2022 dan dibarengi dengan kenaikan harga. Akibat adanya kelangkaan dan naiknya harga beras, pedagang pun sulit untuk mendapatkan beras untuk dijual kembali.

"Dampaknya kita tidak bisa belanja, langganan juga ngeluh, susah jualnya. Mulai tingginya awal Januari, naik terus sampai sekarang. Kenaikan rata - rata sekitar 30 persen," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mendorong beras Bulog ke penjualan ritel. Tujuannya agar penyaluran beras medium dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras dapat diperluas dan ditingkatkan.

Menurut Arief, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan SPHP sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka stabilisasi harga beras di tingkat konsumen.

“Perluasan dan peningkatan penyaluran SPHP melalui pasar ritel ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden agar kita mewaspadai kenaikan harga beras dengan melakukan langkah-langkah stabilisasi secara masif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 29 Januari.