Bagikan:

TANGERANG – Pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Persita Tangerang memberikan hukuman kepada tujuh tersangka yang diduga melakukan aksi pelamparan batu ke Bus Persis Solo berupakan larangan nonton sepak bola seumur hidup. Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilakukan?

Ketua Panpel Persita Tangerang Tommy Kurniawan menjelaskan, para pelanggar ketentuan atau penerima sanksi akan mendapat pantauan. Kata Tommy, meski para pelaku pelemparan batu ke bus rombongan Persis Solo sudah dilarang masuk stadion seumur hidup, namun pihaknya tetap membuat penyeleksian khusus terhadap orang-orang yang mendapat hukuman tersebut.

“Kita memang sudah memberikan hukuman kepada suporter yang terlibat pelemparan ini untuk dilarang masuk stadion seumur hidup. Kita akan screening dan kita akan pasang fotonya di sekitar stadion, area kawasan,” kata Ketua Panpel Persita Tangerang, Tommy Kurniawan kepada wartawan, Senin, 30 Januari

Tommy menjelaskan cara melakukan penyeleksian agar ke-7 pelaku ini tidak datang ke pertandingan sepak bola yakni dengan memajang foto oknum-oknum suporter tersebut di sekitaran Stadion Indomilk, Kabupaten Tangerang.'

Dalam kesempatannya, Tommy juga berahrap kepada para suporter khususnya pendukung tim berjuluk Pendekar Cisadane ini untuk membuat kegaduhan di dalam atau di luar Stadion. Hal ini untuk menjaga nama baik Persita Tangerang.

Tommy mengimbau kepada para supporter Persita Tangerang untuk tertib pada saat menonton pertandingan.

“Silakan menonton dengan baik, dengan tertib, dengan lancar. Silakan datang beli tiket, dan dukung Persita dengan sepenuh hati,” tutupnya.