Cegah Konflik Gajah dengan Masyarakat, BBKSDA Pasang 2 GPS Senilai Rp451 Juta
Ilustrasi Freepik

Bagikan:

PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, bersama stakeholder lainnya, memasang dua unit Global Positioning System (GPS) Collar untuk mengantisipasi konflik gajah sumatera ((Elephas maximus sumatranus) dengan masyarakat.

"Kami berupaya melindungi gajah sumatera yang hidup berada di sekitar kantong gajah Balai Raja dan kantong gajah Giam Siak sekitar Tol Pekanbaru-Dumai (Permai)," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Tjahjo Purnomo, mengutip dari Antara, Minggu, 29 Januari.

Ia menjelaskan pemasangan dua unit GPS Collar senilai Rp451.600.000 itu guna mengantisipasi kemungkinan terjadi konflik gajah dengan masyarakat sekitar utama pengguna jalan tol.

"GPS Collar merupakan salah teknologi memantau pergerakan satwa liar dan untuk mengetahui posisi satwa liar dengan cepat dengan jangkauan luas yang biasa digunakan oleh para peneliti atau pengelola satwa liar," katanya.

Pihaknya berupaya menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup gajah sumatera, yakni melalui melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) HK Peduli Lingkungan.

Adapun dalam mengimplementasikan program ini, kata dia, kolaborasi tersebut akan dilaksanakan awal Februari 2023.

Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan menjelaskan bahwa pemasangan GPS Collar itu dilakukan dengan cara mengalungkan alat itu pada satwa liar dan alat itu bekerja memberikan informasi berupa sinyal lokasi di mana satwa liar tersebut berada.

"Kami memastikan bahwa proses pemasangan GPS Collar sudah sesuai dengan prosedur dan aman untuk gajah. Semoga semoga pergerakan dan perkembangan hidup dari gajah sumatra dapat terpantau lebih optimal sekaligus menjadi upaya pencegahan konflik gajah dan manusia ke depan," katanya.

Pemasangan GPS Collar itu, katanya, merupakan tahap awal dan sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo serta Menteri BUMN Erick Thohir tentang BUMN, yakni penting membangun infrastruktur, namun tetap menjaga kelestarian alam dan satwa liar endemik yang hidup di sekitar.

Setelah pemasangan GPS Collar nanti, kata Tjahjo Purnomo, guna memastikan aspek keberlanjutan, maka PT HK akan mendidik masyarakat dalam upaya pelestarian gajah, sekaligus terus melakukan penghijauan lahan berupa menanam pakan alami gajah guna memberikan keselamatan pada gajah sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan tol ruas Permai.

Selain membangun Unit Pelatihan Gajah (UPG) serta pemasangan GPS Collar, komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian alam serta konservasi satwa diwujudkan dalam kegiatan penggaraman lahan serta penanaman bibit pohon dan buah yang dilakukan sekitar ruas tol dan "rest area" tol Permai.